REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, terus menggencarkan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang sapi milik warga di wilayah itu, guna mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, langkah itu dilakukan, karena PMK kini telah menyerang sapi warga di Pulau Madura, yakni di Kabupaten Bangkalan.
"Kalau sudah masuk ke Madura, ini berarti perlu menjadi perhatian serius, mengingat interaksi sapi di Madura ini bukan hanya pada kabupaten tertentu, akan tetapi lintas kabupaten," katanya.
Oleh karena itu, sambung dia, TRC BPBD Pemkab Pamekasan bergerak cepat melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang milik warga secara bergantian.
Selain melakukan penyemprotan disinfektan, tim juga menyampaikan sosialisasi kepada para peternak sapi tentang gejala sapi terserang PMK yang perlu dipahami, sehingga peternak bisa melakukan deteksi dini.
Pada Jumat (20/5/2022) penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang sapi milik warga digelar di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Petugas bersama relawan yang tergabung dalam Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan mendatangi satu per satu kandang milik warga.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah, penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang milik warga ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemkab untuk mencegah penyebaran wabah PMK.
Pemkab Pamekasan juga bekerjasama dengan polisi dan TNI memantau kesehatan hewan ternak di 178 desa 11 kelurahan di Kabupaten Pamekasan. Selain itu, pemantauan di berbagai pasar hewan juga rutin dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari penyuluh, mantri dan dokter hewan.
"Berdasarkan hasil pemantauan sementara, di Pamekasan ini memang belum ada sapi warga yang terserang wabah PMK, akan tetapi, antisipasi terus kita lakukan, mengingat jenis penyakit mudah menular, apalagi di Bangkalan telah ditemukan ada lima ekor sapi yang positif PMK," katanya, menjelaskan.