REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pasca libur Hari Raya Idul Fitri dan Waisyak, pemerintah memberikan pelonggaran penggunaan masker di Indonesia. Termasuk, pada saat sedang berada di tempat terbuka yang tidak padat orang.
Kondisi dan kebijakan tersebut mendapat respon yang positif pelaku pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan, kini protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 sudah menjadi budaya di tengah masyarakat.
"Terkait itu seni pertunjukan di ruang terbuka mulai dapat digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Suparmono, Selasa (24/5).
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Aris Herbandang menuturkan, akan memulai kembali pertunjukan seni di Kaliurang. Walaupun frekwensi belum dapat dijadwalkan seperti sebelum pandemi.
Meski begitu, ia menekankan, masih harus menerapkan protokol kesehatan secara proporsional sebagai kehati-hatian bersama. Gelar seni pertunjukan perdana di destinasi wisata Kaliurang yang selama pandemi terhenti akan dikemas berbeda.
Pertunjukan seni akan digelar di ruas jalan bawah Tlogo Putri Kaliurang pada libur Kenaikan Isa Almasih 26 Mei 2022. Pertunjukan seni tari dan musik digelar dengan format pertunjukan seni jalanan, sehingga lebih dekat dengan wisatawan. "Pengunjung juga dapat berinteraksi langsung," ujar Bandang.
Kasie Atraksi dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Rini Wahyu Hestari menerangkan, pada liburan besok di Sanggar Tari Sekar Jayashree digelar flash mob Tari Beksan Wanara. Digelar di tempat yang lingkungannya memang banyak kera ekor panjang.
Rini menambahkan, flash mob akan digelar dua kali sekitar pukul 10.00 pagi dan 14.00 siang serta pada jeda waktu akan diisi musik Neo Kustik dan Rebo Ngeslow. Ia berharap, kembalinya interaksi dalam ekspresi seni bisa berdampak positif.
"Adanya interaksi dalam ekspresi seni antara seniman dan pengunjung di destinasi wisata tentu akan memberikan keseruan dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan," kata Rini.