REPUBLIKA.CO.ID,BANGKALAN -- Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengumumkan sebanyak lima ekor sapi yang dinyatakan positif terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah dinyatakan sembuh.
"Ada lima ekor sapi di Bangkalan ini yang positif terserang wabah PMK, dan alhamdulillah berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru, kelima sapi itu telah sembuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Bangkalan Ali Makki di Bangkalan, Sabtu (28/5/2022).
Temuan adanya sapi yang positif wabah PMK itu setelah pemkab bersama Badan Karantina Pertanian Bangkalan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di lokasi penampungan sapi dan kambing di Balai Karantina Hewan, di Kecamatan Sepuluh, Bangkalan.
Kala itu ada 633 ekor sapi diperiksa dan ditemukan sebanyak 37 ekor sapi suspek PMK, dan lima ekor positif terpapar wabah PMK. Di antara sapi yang positif terpapar wabah PMK itu, sebagian diantaranya dibeli oleh pedagang dari Pasar Sapi Keppo, di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, yang merupakan pasar sapi terbesar di Pulau Madura.
Sementara, terkait sapi yang suspek, Disnak Pemkab Bangkalan telah melakukan pengobatan dan kini kondisinya mulai membaik. "Penyuntikan vitamin dan antibiotik pada sapi yang berada dalam satu kandang dengan sapi suspek maupun positif terpapar terus dilakukan untuk mencegah agar penyebaran virus tidak semakin luas," katanya.
Selain di Kabupaten Bangkalan, sapi sakit dan bergejala seperti terpapar PMK juga ditemukan di sejumlah desa di Kabupaten Pamekasan, yakni di tiga desa di Kecamatan Kadur, masing-masing Desa Kertagena Tengah, Gagah dan Desa Sokalelah.Petugas kesehatan hewan pemkab setempat telah mengambil sampel dari sapi-sapi yang sakit itu untuk diuji di laboratorium di Surabaya.