REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengizinkan tiga pasar hewan ternak beroperasi kembali setelah ditutup selama dua pekan karena peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Peternakan terkait pembukaan kembali tiga pasar hewan yaitu di Sambong, Bandar, dan Limpung.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Peternakan untuk menyiagakan tim kesehatan hewan ternak setiap pasar. Apabila nanti diketahui ada hewan ternak yang diduga mengalami penyakit mulut dan kuku agar segera ditangani," katanya.
Menurut dia, penutupan tiga pasar hewan ternak mulai 21 Mei 2022 itu dilakukan setelah ada peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku pada sapi. Penularan penyakit mulut dan kuku pada sapi, diduga berasal sapi Jawa Timur yang dijual di pasar hewan Kabupaten Batang.
"Meski berbahaya pada sapi namun penyakit ini tidak berbahaya maupun menular pada manusia sehingga tidak berpengaruh signifikan pada harga dan konsumsi daging sapi di masyarakat," katanya.
Ia mengatakan untuk mendukung beroperasinya kembali pasar hewan itu, tim Palang Merah Indonesia Kabupaten Batang ikut mensterilkan tempat transaksi jual dan beli hewan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyemprotkan cairan disinfektan "eco enzym" pada rumah potong hewan di Warungasem, Batang, dan Limpung.
"Penyemprotan cairan disinfektan 'eco enzym' untuk pencegahan penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak," ujar dia.