REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sosial untuk warga atau penerima manfaat yang terdiri dari santunan kematian dan penerima bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program tersebut diberikan kepada warga sebagai bentuk perhatian untuk mereka. "Di Kota Kediri ini punya program bagus namanya Prodamas. Di dalam program ini saya berpikir bagaimana caranya warga tidak bingung lagi saat sakit. Makanya ada KIS ini yang bisa digunakan untuk berobat ketika sakit," katanya di Kediri, Rabu (6/8/2022).
Pihaknya mengungkapkan, Pemerintah Kota Kediri menjamin kesehatan dan pendidikan warga Kota Kediri. KIS tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri.
Hingga kini, sudah 97 persen warga Kota Kediri yang sudah terlindungi program kesehatan dengan harapan sudah tidak ada lagi warga Kota Kediri tidak dapat mendapat penanganan di fasilitas kesehatan ketika sakit. "Ini konsepnya sedia payung sebelum hujan. Kami tidak berharap untuk sakit namun ketika sakit sudah ada yang menjamin. Bagi warga yang belum menerima KIS ketika sakit bisa menunjukkan KTP untuk berobat di Puskesmas atau di RSUD Gambiran. KIS ini tolong dijaga jangan sampai hilang," kata dia.
Wali Kota juga menambahkan Pemerintah Kota Kediri memberikan bantuan santunan kematian bagi warga kurang mampu yang meninggal. Santunan kematian ini diberikan sebesar Rp2 juta rupiah yang diberikan nontunai melalui Bank Jatim.
"Ini bertujuan agar transaksi lebih transparan. Semoga semua bantuan ini bisa membantu. Doakan Kota Kediri jauh lebih baik dan kita bisa memberikan program-program terbaik bagi masyarakat," kata dia.
Pemberian bantuan itu dilakukan di Balai Kelurahan Ngletih, Kota Kediri. Terdapat 15 penerima santunan kematian dan 32 penerima KIS.
Sementara itu, di Kota Kediri total jumlah penerima santunan kematian sebanyak 157 orang dan kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 1.487 orang.