REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengirim sedikit 10 ekor sampel darah sapi sakit bergejala seperti terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Balai Besar Veteriner Yogyakarta.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Pamekasan Slamet Budiharsono, langkah itu dilakukan untuk memastikan jenis penyakit yang menyerang sapi sebagian peternak di wilayah itu. "Melalui hasil uji laboratorium sampel darah yang kami kirim itu, nantinya akan diketahui apakah sapi-sapi yang sakit ini terserang PMK atau jenis penyakit lain," katanya, Senin (13/6/2022).
Sampel darah yang dikirim ke BBV Yogyakarta ini, sambung Budi, merupakan sampel darah sapi milik peternak di Kecamatan Proppo, Pamekasan. Ia lebih lanjut menjelaskan, pihaknya mengirim sampel darah sapi yang sakit itu, karena gejalanya mirip dengan PMK.
Antara lain mulut sapi berbusa, mengeluarkan air liur dan kaki sapi luka-luka, serta badan sapi lemas. Sapi sakit bergejala seperti PMK di Pamekasan awalnya menyerang sapi peliharaan warga di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan.
Dalam perkembangannya, sapi milik warga yang sakit semakin luas, hampir di semua kecamatan, termasuk di Kecamatan Proppo, Pakong dan di beberapa kecamatan lain di Pamekasan.