Kamis 23 Jun 2022 19:04 WIB

DPP Yogya Sebut Ketersediaan Daging Surplus

Ketersediaan hewan qurban di Kota Yogyakarta untuk Idul Adha nanti juga mencukupi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
DPP Yogya Sebut Ketersediaan Daging Surplus (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
DPP Yogya Sebut Ketersediaan Daging Surplus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta menyebut, ketersediaan daging saat ini mencukupi bahkan untuk Idul Adha. Bahkan, dikatakan surplus meskipun kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah mencapai ribuan di DIY.

Kepala DPP Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, per harinya distribusi daging yang masuk mencapai 800 kilogram hingga satu ton. Sedangkan, kebutuhan masyarakat Kota Yogyakarta tidak mencapai 800 kilogram.

Baca Juga

"Daging setiap malam sekitar 800 sampai seribu kilogram atau satu ton masuk ke Kota Yogya, padahal kebutuhan kita harian hanya 600-700 kilogram untuk warga Kota Yogya," kata Suyana di Taman Pintar Kota Yogyakarta, Kamis (23/6/2022).

Mengingat ketersediaan daging yang surplus, sisanya masih didistribusikan ke kabupaten lainnya di DIY. Seperti ke Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

"Surplus karena masuknya (distribusinya) ke kita dulu, kita periksa yang dari luar itu masuk ke kita, kemudian terdistribusi ke kabupaten," ujar Suyana.

Tidak hanya itu, ketersediaan hewan kurban di Kota Yogyakarta untuk Idul Adha nanti juga dinilai mencukupi. Suyana menuturkan, hewan kurban dari peternak Kota Yogyakarta memang tidak terlalu banyak.

Namun, untuk mencukupi kebutuhan hewan kurban, maka tetap harus didatangkan dari luar Kota Yogyakarta. Meski begitu, hewan yang didatangkan dari luar harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Hingga saat ini, kasus PMK di DIY sudah lebih dari empat ribu kasus. Namun, kata Suyana, di Kota Yogyakarta masih belum dilaporkan adanya hewan ternak yang terjangkit PMK. 

"Di Kota Yogya tidak banyak, tapi yang datang dari luar yang banyak. Dari luar kota moga-moga sudah dilengkapi dengan KKH, jadi kami lebih ringan pekerjaannya. Kalau belum tetap akan kami periksa kesehatannya," jelasnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian DIY menyebut sebelumnya bahwa kebutuhan masyarakat akan daging pada saat Idul Adha 2022 mengalami defisit sekitar 10 persen. Angka tersebut didapat dari perhitungan jumlah populasi hewan ternak dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat di DIY.

Menjelang Idul Adha ini, total populasi hewan ternak berkuku belah di DIY mencapai lebih dari 800 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, 315 ribu ekor terdiri dari sapi, dan lainnya merupakan kambing dan domba.

"Terkait dengan nanti Lebaran Haji, memang kalau dihitung dari populasi yang dibutuhkan, ini memang masih ada kekurangan plus minus 10 persen," kata Kepala Dinas Pertanian DIY, Sugeng Purwanto kepada Republika belum lama ini.

Meskipun begitu, Sugeng menyebut, pada saat hari H Idul Adha, kekurangan tersebut akan tercukupi. Biasanya, kata Sugeng, akan lebih banyak transaksi jual beli hewan kurban di masyarakat pada saat Idul Adha nanti yang bisa menutup defisit tersebut.

"Biasanya di hari H berbagai penawaran dari masyarakat atau pelaku kegiatan usaha ini pada akhirnya cukup. Pada beberapa tahun yang lalu, pengalaman itu di atas kertas selalu ada defisit tapi pada akhirnya cukup," ujar Sugeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement