REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selama satu tahun terakhir melakukan 2023 kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ini merupakan program prioritas dan bentuk komitmen UMY.
Terlebih, setelah masyarakat dihadapkan dengan pandemi dan masuki era pemulihan, UMY ikut membantu dengan terjun langsung mengabdi kepada masyarakat. Selain itu, UMY telah berhasil mengadakan Seminar Pengabdian Masyarakat Webinar Abdimas V.
Ketua Abdimas V, Dr Novi Caroko mengatakan, beberapa kegiatan pengabdian dari 2.023 pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa UMY turut dipresentasikan dalam Webinar Abdimas V. Kegiatan Abdimas V ini sendiri merupakan agenda rutin UMY.
Dimaksudkan sebagai wahana bertukar pikiran, gagasan, dan pengalaman pengabdian yang lebih baik pada masa mendatang. Satu tahun terakhir ini, UMY melakukan 2023 kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pengabdian ini bentuk komitmen UMY untuk membantu masyarakat pada era dan pasca pandemi Covid-19. Apalagi, saat ini sedang menghadapi tantangan disrupsi pasca pandemi yang memaksa perguruan tinggi antisipasi perubahan dunia yang disruptif.
"Salah satunya melalui pengabdian masyarakat yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat setelah dihadapkan pada pandemi dan memasuki era pemulihan. Berdasar ini pulalah UMY kembali mengadakan Webinar Abdimas yang kelima," kata Novi, Rabu (29/6/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno menuturkan, situasi pandemi memberikan dampak yang sangat besar terhadap kondisi pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata. Beberapa alternatif turut dilakukan Kemenparekraf.
Hal itu untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata seperti tingkatkan perjalanan domestik dan menjalankan agenda ekonomi dan kreatif secara virtual. Serta, memastikan kembali pembukaan Bali sebagai tujuan wisatawan mancanegara.
Tidak cuma itu, Kemenparekraf mendukung penuh pelaku ekonomi kreatif melalui berbagai kegiatan pendampingan. Hal itu guna mendukung dan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk terus mampu mengalirkan energi positif dan kreativitas.
Setelah dua tahun mendapat pukulan berat akibat pandemi, sektor pariwisata dan kreatif mulai kembali. Januari-April 2022 jumlah kunjungan wisman lewat pintu masuk utama mencapai 185 ribu. Naik signifikan 350 persen dibandingkan 2021.
Bahkan, peringkat Travel & Tourism Development Index 2021 naik jadi peringkat 32 dari peringkat 40 pada 2019. Ia berharap, ini memicu untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik didukung program tetap sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
"Jadi, mari kita jadikan 2022 ini sebagai tahun kolaborasi dengan mengapresiasi kreativitas inovasi dan berkolaborasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan 2030," ujar Sandi.