REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN –- Kerusuhan yang kembali pecah di Babarsari dan Seturan, Depok, Sleman, DIY pada Senin (4/7/2022) siang berimbas ke berbagai aspek. Walaupun kerusuhan tidak memakan korban jiwa, sejumlah ruko dan motor rusak terbakar dan berdampak pada perekonomian setempat.
Berdasarkan pengamatan Republika di TKP pada Selasa (5/7/2022) siang, garis polisi sudah dibersihkan beserta pecahan kaca ruko. Tujuh motor yang dibakar massa pun sudah diamankan pihak berwenang.
Kapolsek Depok Barat, AKP Mega Tetuko mengatakan, kegiatan pembersihan ini bertujuan mengembalikan situasi lebih kondusif serta tertata kembali dan bersih. "Kita berharap peristiwa kemarin tidak terulang kembali karena berdampak pada sektor ekonomi terutama pada pedagang sekitar kompleks ruko Babarsari," katanya.
Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan warga bersama pemerintah dan pihak terkait tersebut diikuti oleh 70 orang. Harapannya, usai melakukan pembersihan di sekitar lokasi aktivitas warga kembali normal dan nyaman.
"Mari kita jaga situasi di sekitar kita tetap kondusif agar tidak berimbas pada perekonomian yang ada," ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan pada prinsipnya pihak pemangku kepentingan akan mengedepankan proses hukum. Selain itu juga untuk memulihkan kembali situasi keamanan.
"Prinsipnya, DIY adalah tujuan wisata dan belajar. Jadi semua pihak harus berkomitmen wujudkan perdamaian, keamanan, dan ketertiban umum," katanya.
Selain itu, Eko memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait atas upaya mempertemukan kelompok warga yang bertikai. Pasalnya inisiatif damai, sebagai langkah penyelesaian konflik, penting untuk memulihkan rasa aman bagi semua.
"Semoga ke depan akar masalah konflik bisa selesai. Tak ada lagi bentrokan yang merugikan semuanya," tegas Eko.