REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Festival Kuliner Rawon yang digelar Polres Probolinggo meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor yang ke 10.414 dan tercatat sebagai rekor dunia karena merupakan makanan khas Probolinggo, Jawa Timur.
Untuk menggenjot kembali tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Kabupaten Probolinggo di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), maka Polres Probolinggo menggelar Festival Kuliner Rawon khas Probolinggo di alun-alun Kota Kraksaan, kabupaten setempat, Rabu (6/7/2022).
"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat agar tidak ragu-ragu mencicipi nasi rawon dalam Festival Kuliner Rawon khas Probolinggo dan juga agar diketahui bersama bahwa mengonsumsi daging sapi tetap aman dan menyehatkan," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto yang hadir di alun-alun Kota Kraksaan Probolinggo.
Polres Probolinggo menyiapkan sebanyak 5.236 porsi nasi rawon dan 760 liter susu gratis yang disediakannya oleh ibu-ibu Persit dan pengusaha UMKM untuk masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam rangka puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-76 di Kabupaten Probolinggo. "Saya mengapresiasi ide brilian jajaran Forkopimda dan segenap elemen tokoh masyarakat di Kabupaten Probolinggo, terutama Polres yang sangat responsif dalam hal penanganan wabah PMK yang juga marak di kabupaten setempat," tuturnya.
Selain menjadi salah satu kekayaan kuliner Nusantara, lanjut dia, rawon juga termasuk dalam daftar sup terenak dalam se-Asia dalam Taste Atlas 2020. "Sejauh pengamatan saya ketika bersama wisatawan mancanegara bahwa masakan khas Jawa Timur salah satunya rawon sangat digemari dan mereka menamai rawon dengan nama black soup," katanya.
Seiring dengan adanya wabah PMK, Benny mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh karena memang tidak berdampak kepada daging sapi yang dikonsumsi. "Kami juga telah melakukan survei bahwa wabah PMK tidak berdampak signifikan terhadap resto yang sehari-harinya menyajikan masakan berbahan baku daging sapi," ujarnya.
Ia berharap masyarakat tetap mengonsumsi daging sapi, apalagi yang sudah diolah menjadi masakan kebanggaan Indonesia, bahkan orang luar negeri sangat menghargai. Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko juga mengapresiasi langkah cerdas Polres Probolinggo karena hal itu adalah bagian dari upaya dalam mengedukasi masyarakat untuk melawan maraknya hoaks terkait wabah PMK terutama di Kabupaten Probolinggo.
"Tidak dapat dipungkiri akibat wabah PMK banyak peternak dan penjual daging sapi yang terdampak karena banyak ternak sapi yang sakit hingga mati, sehingga omset menurun signifikan," tuturnya.
Timbul berharap Festival Kuliner Rawon dapat menyadarkan masyarakat bahwa mengonsumsi daging sapi itu aman dan menyehatkan, sehingga perekonomian masyarakat yang terdampak pun kembali bangkit.