REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya melakukan percepatan pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19 melalui sektor pariwisata maupun usaha kecil dan menengah (UKM).
Penjabat Bupati Kulon Kulon Tri Saktiyana di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Kulon Progo merupakan prospek menjanjikan lima tahun ke depan karena wilayah ini dilintasi jalan nasional serta adanya bandara. "Untuk pengembangan pariwisata memang harus hati-hati. Kami berharap daya dukung alam dan daya dukung sosial dan budaya terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan. Sehingga tidak hanya berkembang pesat lima atau enam tahun, kemudian ada titik jenuh," kata Tri Saktiyana, Kamis (7/7/2022).
Ia mengatakan pariwisata akan menjadi motor penggerak perekonomian Kulon Progo, sehingga arah pengembangannya bukan mass tourism atau pariwisata massal, melainkan kualitatif tourism.Oleh karena itu, ia mengharapkan bus-bus besar agar nantinya tidak masuk ke Kulon Progo, karena tidak membawa dampak pada pertumbuhan UKM seperti rumah makan di wilayah ini.
"Kita batasi bus-bus besar yang masuk ke Kulon Progo. Bus boleh masuk tapi jangan sampai ke pelosok. Kami lebih suka wisatawan yang datang menggunakan mobil atau wisata keluarga yang bersifat kualitatif dengan harapan mereka daya belanja lebih tinggi," katanya.
Tri Saktiyana mengatakan Pemkab Kulon Progo melalui Disparnantinya akan mengembangkan wisata dengan minat khusus, seperti wisata keolahragaan. "Wisata minat khusus ini diharapkan mampu meningkatkan lama tinggal di Kulon Progo dan mendongkrak perekonomian masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Kulon Progo juga akan mengoptimalkan sektor pertanian dan perikanan yang memiliki potensi besar, melalui kerja sama denganField Research Center UGM. "Petani milenial membutuhkan sentuhan supaya produk pertanian semakin banyak dan variatif, sehingga sektor pertanian semakin berkembang. Begitu juga dengan sektor perikanan," katanya.