Ahad 10 Jul 2022 15:59 WIB

Jumlah Hewan Qurban Jatim Capai 439.974 Ekor

Animo masyarakat cukup tinggi untuk berqurban.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jumlah Hewan Qurban Jatim Capai 439.974 Ekor (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jumlah Hewan Qurban Jatim Capai 439.974 Ekor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan, kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1443H terpenuhi, bahkan surplus.

Khofifah juga mengungkapkan, animo warga Jatim dalam melaksanakan ibadah kurban sangat tinggi meski di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Total ada 439.974 hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha tahun ini, baik sapi, kambing, maupun domba. 

Baca Juga

“Animo masyarakat cukup tinggi untuk berkurban. Ini menjadi berkah bagi seluruh peternak Jatim, di tengah wabah PMK, namun kepercayaan warga pada sistem pengawasan hewan kurban di Jatim juga tinggi," kata Khofifah, Ahad (10/7/2022).

Khofifah menegaskan, seluruh hewan kurban yang dijual ke masyarakat dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi. Khofifah menjelaskan, seluruh hewan ternak yang dipotong untuk kurban telah melalui beberapa tahap pemeriksaan, yang dibuktikan dengan penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). 

Khofifah merinci, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Peternakan Jatim, jumlah sapi yang dikurbankan tahun ini sebanyak 80.286 ekor. Rinciannya, dipotong di RPH sebanyak 1.230 ekor, dan dipotong di luar RPH sebanyak 79.056 eko. Kemudian total hewan kurban kambing sebanyak 300.150 ekor, dengan rincian dipotong di RPH sebanyak 3.690 ekor dan dipotong di luar RPH sebanyak 296.460 ekor. 

"Sementara untuk domba, total pemotongan sebanyak 59.538 ekor. Rinciannya dipotong di RPH sebanyak 246 ekor dan dipotong di luar RPH sebanyak 59.292 ekor," ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, 12 jam sebelum dilakukan penyembelihan, hewan kurban terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ante mortem atau pengecekan fisik. Begitu juga setelah dilakukan pemotongan, daging hewan kurban dilakukan pemeriksaan post mortem. Dari seluruh hewan yang disembelih, diakuinya tidak ada indikasi terjangkit PMK.

"Begitu juga setelah dilakukan pemotongan tidak ditemukan adanya post mortem atau bagian hewan yang sakit," kata Khofifah. 

Khofifah meminta masyarakat yang ingin melakukan penyembelihan hewan kurban secara mandiri untuk mengajukan persetujuan dari dinas terkait khususnya pejabat yang membidangi peternakan seperti Pejabat Otoritas Veteriner (POV). 

Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Ariyani menjelaskan, total ada 2.450 petugas kesehatan yang melakukan pengawasan sekaligus memastikan kesehatan hewan kurban. Rinciannya 950 orang merupakan tenaga medik veteriner dan 1.500 paramedik Veteriner.

“Mereka dibantu oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)” kata Indyah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement