REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Negeri Surakarta (UNS) melepas 3.627 mahasiswa beserta 157 dosen pembimbing lapangan secara luring. Bertempat di halaman gedung dr Prakoso Universitas Sebelas Maret, acara berlangsung pada Selasa (12/7/2022) pukul 07.00 WIB pagi.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan mahasiswa UNS yang dilepas akan melaksanakan kegiatan KKN Tematik Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Ia menambahkan banyak yang saat ini belum sadar tugas utama seorang mahasiswa adalah mengabdi kepada masyarakat. "Untuk menjadi SDM masa depan yang sanggup menaklukan setiap dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat," ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam sambutannya ia mengatakan mahasiswa harus memiliki kapasitas dan kemampuan baru. Sebab sekarang saat para mahasiswa keluar kampus dan turun ke masyarakat.
"Jadi mahasiswa jangan terlalu lama asyik menyibukan diri di kampus untuk terus menerus mendiskusikan ilmu dan pengetahuan, hingga lupa ada hal yang lebih serius untuk diperhatikan," katanya.
Jamal mengatakan kehadiran mahasiswa yang bersedia menyambangi berbagai persoalan nyata yang sedang terjadi dan dihadapi oleh masyarakat adalah bagian dari solusi yang dinantikan.
"Sejarah mencatat bahwa mahasiswa di Indonesia telah telah terbukti berhasil menggerakkan perjuangan bangsa. Peran mahasiswa seperti Guardian of Value, yakni sosok yang mampu menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada di masyarakat," ungkapnya.
Jamal yakin bahwa dengan kehadiran para dosen dan mahasiswa melalui program KKN Tematik ini diharapkan mampu memotivasi dan mengedukasi. Selain itu, sekaligus mendorong tumbuhnya potensi masyarakat dan daerah di 16 Kota/Kabupaten daerah tujuan KKN.
Selain itu, Jamal mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada 16 Kepala Daerah lokasi tujuan KKN tematik kali ini, yang telah menerima kehadiran mahasiswa UNS untuk ber KKN. Ia mengakhiri sambutannya dengan berpantun.
"Gadis cantik anggun mempesona, di wajahmu kulihat bulan. Teriring doa saya lepas keberangkatan saudara, jalani KKN dengan semangat pengabdian," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
