Kamis 21 Jul 2022 15:57 WIB

Disperindag DIY : INACRAFT 2022 Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Pameran INACRAFT sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana pameran Perdagangan Internasional Produk Kerajinan Indonesia (Inacraft) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Pameran kerajinan terbesar se Asia Tenggara tersebut kini digelar kembali setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Pameran tersebut menyajikan berbagai produk kerajinan khas Indonesia yang digelar mulai dari Rabu (23/3/2022) hingga Ahad (27/3/2022). Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana pameran Perdagangan Internasional Produk Kerajinan Indonesia (Inacraft) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Pameran kerajinan terbesar se Asia Tenggara tersebut kini digelar kembali setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Pameran tersebut menyajikan berbagai produk kerajinan khas Indonesia yang digelar mulai dari Rabu (23/3/2022) hingga Ahad (27/3/2022). Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, mendukung pameran INACRAFT 2022. Puluhan pelaku usaha DIY khususnya di industri ekonomi kreatif ikut berkontribusi dalam pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Oktober 2022 dan disusul Maret 2023 mendatang.

Plt Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengatakan, digelarnya INACRAFT dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional, tidak hanya DIY. Melalui pameran ini, katanya, menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk pulih dan bangkit dari pandemi Covid-19.

Pasalnya, banyak pelaku usaha termasuk di DIY yang terdampak pandemi Covid-19. Dengan adanya INACRAFT, katanya, dapat sebagai sarana promosi bagi produk-produk yang dihasilkan pelaku usaha di DIY.

"INACRAFT 2022 ini semangat UMKM untuk bangkit membawa harapan kita bersama untuk segera pulih. Salah satu provinsi yang semangat untuk bersama-sama mendukung program pemulihan ekonomi nasional adalah DIY," kata Yuna dalam sambutannya dalam launching INACRAFT 2022 di DPD RI DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (21/7/2022).

Pameran INACRAFT sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19. Selama kegiatan ini vakum, Yuna menyebut, banyak pelaku usaha di DIY yang mengaku kesulitan akibat tidak ada wadah untuk melakukan promosi dan menjual produk-produk yang sudah dihasilkan.

"Keunikan dan kreativitas warga DIY dengan segudang ekonomi kreatifnya yang mampu meningkatkan semangat juang pelaku kreatif kerajinan. INACRAFT hadir memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk-produk kerajinan dan memenuhi pasar kreatif Indonesia yang semakin kompetitif," ujar Yuna.

Yuna pun mengajak masyarakat maupun pelaku usaha untuk ikut serta meramaikan dalam pameran INACRAFT ini. Ia juga berharap agar karya-karya atau produk anak bangsa dari seluruh Indonesia, termasuk DIY mampu mencapai pasar global melalui pameran INACRAFT tersebut.

"Pastikan keikutsertaan menjadi salah satu perjuangan UMKM dalam target terwujudnya pemulihan ekonomi nasional, dengan berkontribusi dalam INACRAFT mendatang," jelasnya.

Ketua BPD Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) DIY, Emirita LN Pratiwi mengatakan, dari DIY mendapatkan tempat dalam pameran ini sebanyak 30 stan. Namun, pelaku usaha yang berminat melebihi angka tersebut.

"Peminatnya ada 45, ada yang waiting list. Dari anggota ASEPHI DIY, kami ada yang pelaku usaha batik, kerajinan perak, kerajinan kulit, keramik, anyaman, dan natural handicraft lainnya," kata Pratiwi.

Ia menyebut, penyelenggaraan INACRAFT pada Oktober 2022 dan Maret 2023 nanti menjadi salah satu momen penting bagi perajin Indonesia, khususnya DIY. Melalui pameran ini, katanya, dapat membantu perajin kembali bangkit dan berkarya memamerkan hasil produk kerajinan unggulan.

"Seperti kulit, perak, keramik, kayu, bambu, batik, lurik, dan lain-lain agar bisa meraih peluang pasar domestik maupun mancanegara dengan semboyan from smart village to global market," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement