Jumat 22 Jul 2022 18:21 WIB

Mempelajari Perilaku Manusia Lewat Medsos dan Big Data

Data-data tentang interaksi orang secara alami nantinya akan mendefinisikan jaringan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mempelajari Perilaku Manusia Lewat Medsos dan Big Data (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Mempelajari Perilaku Manusia Lewat Medsos dan Big Data (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Guru Besar Stony Brook University, Prof Steven S Skiena menilai, lewat media sosial dan sumber data besar lain perilaku manusia bisa dipelajari. Sumber data terdiri dari teks tertulis butuh metode Natural Language Processing (NLP).

"Ini berguna untuk interpretasi yang tepat," kata Steven saat menjadi pembicara webinar internasional yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka Milad 79 Tahun UII.

Baca Juga

Ia menerangkan, data-data tentang interaksi orang secara alami nantinya akan mendefinisikan jaringan. Meski begitu, untuk merepresentasikan teks dan jaringan model pembelajaran mesin memang akan tergantung terhadap representasi vektor.

Menggunakan teknik modern yang dikenal sebagai Embeddings. NLP multibahasa melalui Embeddings bahasa mungkin terlihat berbeda, tapi semuanya memiliki kesamaan yang dalam. Maka itu, coba dibangun sistem pemrosesan bahasa alami.

 

"NLP yang bekerja dengan baik di banyak bahasa," ujar Steven yang membahas pula tentang Homofili.

Ia menerangkan, Homofili merupakan kecenderungan seseorang untuk bergaul dengan orang yang mirip dengan mereka. Analisis yang dilakukan ke 57 juta daftar kontak email dari perusahaan internet besar memberikan gambaran yang cukup terkait itu.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid menuturkan, hari ini penting memahami isu sosial melalui data yang tersedia. Karenanya, sangat perlu dipahami pola-pola yang tersembunyi dalam data demi bisa membaca kondisi sosial.

Ia melihat, ilmu komputasi merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu pola yang tersembunyi dalam data. Pemanfaatan ilmu melalui komputer bisa dicermati dengan data sains. Singkatnya, ilmu komputasi dan data sains sangat terkait.

"Memerlukan proses analisis data yang kuat," kata Fathul saat membuka webinar.

Fathul berpendapat, penggunaan praktis ilmu komputasi melalui simulasi komputer menghadirkan manfaat yang luar biasa besar kini. Ini sejalan dengan tema webinar yaitu Making Sense of Societal Issue Through Data and Computational Science.

Termasuk, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dari segala bidang keilmuan. Ia menambahkan, ilmu komputasi bermanfaat untuk mengembangkan lensa analisis yang bekerja secara lintas untuk menunjang kemampuan analisis data.

"Komputasi ini bisa digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip ilmu baru yang mendasar," ujar Fathul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement