REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang yang tergabung dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Strategis (PKMS) menggandeng BUMDES Krucil Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, untuk meningkatkan keilmuan dan pengetahuan mengembangkan produk kopi. Hal ini dilakukan karena kopi merupakan komoditas lokal daerah tersebut.
Salah satu anggota tim, Endra Yuafanedi Arifianto mengatakan, kopi memang termasuk komoditas lokal. Namun hingga saat ini BUMDES tidak pernah melakukan produksi sendiri.
Menurut Endra, selama ini produk kopi tang melimpah dijual dalam bentuk mentah dan kering saja. Ada beberapa produksi kopi bubuk di tempat tersebut tetapi mayoritas dari luar daerah.
Ia menduga BUMDES setempat belum berani mengeluarkan produk aslinya. "Nah, itu yang kita dorong. BUMDES mewakili desa harapannya bisa mengenalkan produk kopi keluar, bisa buat desain merek dagang sendiri dan bahkan bisa mensuplai hingga ke Nusantara," katanya.
Berdasarkan hal itu, tim PKMS melakukan pembinaan dengan pembekalan materi guna memberikan pemahaman dan pengetahuan. Adapun pengetahuan yang dibagikan meliputi materi motivasi kewirausahaan, organisasi industri, perumusan segmentasi pasar, target pasar, positioning, dan bisnis model Canvas.
Selanjutnya, juga diberikan materi branding dan pasar kopi, manajemen keuangan usaha BUMDES, serta digital marketing. Menurut Endra, pengurus BUMDES mendapatkan materi secara teoritik dan praktik.
Lalu aktivitas selama bulan berikutnya berupa pendampingan terhadap praktik dari materi yang telah diberikan. "Pada September nanti BUMDES ditargetkan sudah memiliki beberapa akun usaha di market place di Instagram dan Facebook," jelas dia.
Untuk itu, Probolinggo menjadi salah satu target sasaran Cagar Biosfer Arjuno Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS). Tim Pengabdian memilih lokasi di Desa Krucil Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo sebagai mitra kegiatan. Desa ini terletak di lereng Gunung Argopuro sekitar 156 kilometer (km) dari UB.
Desa Krucil terkenal dengan hasil pertanian kopi yang melimpah. Potensi sumber daya alam tersebut tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia.