Rabu 17 Aug 2022 20:23 WIB

Berikan Remisi Umum, Ganjar Ingatkan Pembinaan Life Skill Warga Binaan

Banyak warga binaan di Jawa Trngah yang diberikan remisi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melihat hasil karya ketrampilan warga binaan di Lapas Krlas I Kedungpane, Kota Semarang, usai memberikan remisi umum secara simbolis, di lapas ini, Rabu (17/8).
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melihat hasil karya ketrampilan warga binaan di Lapas Krlas I Kedungpane, Kota Semarang, usai memberikan remisi umum secara simbolis, di lapas ini, Rabu (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Remisi Umum yang diberikan kepada warga binaan pada momentum HUT Kemerdekaan RI jangan dimaknai sebatas  pengurangan masa hukuman saja.

Remisi Umum harus dimaknai sebagai bagian dari upaya perbaikan warga binaan agar menjadi lebih baik lagi untuk bisa kembali ke tengah- tengah masyarakat.

Baca Juga

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pembinaan life skill menjadi sangat penting bagi warga binaan yang tengah menjalani masa hukumannya.

Sehingga, saat lepas menjalani masa hukuman akan mampu beradaptasi dan diterima dengan baik di ke tengah- tengah masyarakat.

Karena setiap tahun pemerintah --melalui Kemenkumham-- memberikan remisi kepada warga binaan dengan kriteria tertentu selama menjalani pembinaan.

Tak terkecuali pada remisi umum dalam rangka HUT Kemerdekaan RI yang ke-77 kali ini, banyak warga binaan di Jawa Trngah yang diberikan remisi.

Maka 'pesannya' bukan soal remisinya, melainkan bagaimana warga binaan menjadi jauh lebih baik dan perubahan sikap inilah  yang akan menjadi penilaian.

"Kita harapkan saat kembali ke masyarakat nantu juga betul- betul siap," katanya  pada acara penyerahan remisi umum bagi narapidana dan anak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane, Semarang, Rabu (17/8/2022).

Gubernur mengaku cukup senang melihat hasil/ karya pembinaan terhadap warga binaan di Lapas Semarang, baik yang ada di Lapas Kedungpane maupun Lapas Wanita Bulu.

Terutama saat melihat hasil karya warga binaan, ada yang berupa hasil seni batik, karya logam, aneka olahan makanan dan sejumlah hasil ketrampilan lainnya.

Selanjutnya --tugas pemerintah-- adalah menjemput mereka ketika keluar dengan memberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas agar eks warga binaan lebih mandiri.

Dengan begitu, para mantan warga binaan tersebut tidak akan berpikir untuk melakukan kejahatan atau berbagai tindakan yang melanggar hukum lagi karena telah diberikan life skill.

"Saya senang tadi yang seni sedang menyanyi 'Joko Tingkir', terus kemudian tadi yang membatik juga bagus banget, kemudian yang membuat karya logam," jelas Ganjar.

Sementara itu, sebanyak 7.511 warga binaan di Jawa Tengah  mendapatkan remisi umum pada HUT Kemerdekaan RI ke-77 kali ini. Mereka terdiri atas 7.456 narapidana dan 55 anak.

Sebanyak 105 di antaranya mendapat remisi II atau langsung bebas hari ini. Lapas dan rutan terbanyak yang mendapatkan remisi bagi narapidana dan anak adalah Kota Semarang yang mencapai 702 warga binaan.

"Tadi empat yang mewakili penerima remisi ternyata kejahatannya narkotika. Sebagian besar narkotika jadi artinya kita juga musti aware, orang tua, masyarakat, penegak hukum bahwa ini suatu yang serius," katanya.

Ganjar menambahkan, over crowding dan over capacity yang terjadi di semua lapas dan rutan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dicarikan solusinya.

Data Kementerian Hukum dan HAM, setidaknya --secara nasional-- ada lapas yang mengalami over crowding sampai dengan 300 persen. Maka redistribusi warga binaan diharapkan dikelola dengan baik.

Sebab kalau over capacity tentu akan menjadi persoalan, rasio petugas yang ada dengan warga binaan juga musti pas. Jika terjadi sesuatu cukup biasa di-handle.

Maka itu yang menteri sampaikan bahwa over kapasitas di beberapa tempat ini musti dicarikan solusi dengan manajemen yang baik. "Untuk di Jawa Tengah masih tidak terlalu besar," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement