REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) satu arah di Jalan Gambiran. Rekayasa ini diberlakukan untuk memperlancar lalin di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kota Yogyakarta, Windarto Koeswandono mengatakan, hal tersebut dilakukan juga dengan tujuan menghilangkan potensi rawan kecelakaan di simpang tiga Jalan Gambiran dan Pramuka. Rencananya, rekayasa lalin ini akan diuji cobakan akhir Agustus 2022 ini.
"Rencana Jalan Gambiran akan dibuat satu arah ke selatan. Akhir bulan ini akan kita uji coba," kata Windarto.
Selain itu, pemberlakuan satu arah ini juga untuk menghilangkan konflik atau pertemuan kendaraan di sekitar simpang tiga Jalan Gambiran dan Jalan Pramuka. Sebab, dengan arus lalin dua arah selama ini, kendaraan dari selatan yang menuju utara ke Jalan Gambiran akan memotong arus kendaraan dari Jalan Pramuka.
"Kendaraan dari selatan yang ke utara menuju Jalan Gambiran itu memotong arus, sehingga ada konflik atau persilangan kendaraan. Disitu hambatan sampingnya cukup tinggi, sehingga potensi kecelakaan lalu lintas cukup signifikan," tambahnya.
Windarto menjelaskan, rekayasa lalin satu arah ini dimulai dari simpang empat SPBU Gambiran sampai ke selatan di simpang tiga Jalan Gambiran-Jalan Pramuka. Perubahan arus tersebut akan berlaku untuk semua kendaraan selama 24 jam.
Pasalnya, volume capacity (VC) rasio atau perbandingan volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas jalan di Jalan Gambiran, katanya, mencapai 0,93. Kondisi tersebut menunjukan volume kendaraan yang melintas cukup tinggi.
Sementara, lebar Jalan Gambiran sendiri tidak bisa mengimbangi volume kendaraan yang melintas. Windarto menyebut, lebar Jalan Gambiran hanya berkisar antara 4,5 meter hingga lima meter.
"Visi rasio Jalan Gambiran cukup tinggi, (terlebih) saat pagi hari jam berangkat sekolah atau kerja, dan sore hari. Jalan Gambiran yang lebar hanya di ujung utara sepenggal, di tengah ke selatan sekitar 4,5 meter, jadi sempit sekali," ujarnya.
Kepadatan lalin di Jalan Gambiran dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi. Ia mencontohkan, seperti banyaknya truk yang keluar masuk gudang material, bus besar hingga aktivitas jual beli di kawasan tersebut.
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait rencana pemberlakuan satu arah ini kepada masyarakat. Windarto menuturkan, masyarakat sekitar juga tidak keberatan dengan rencana pemberlakuan satu arah di Jalan Gambiran tersebut.
Rambu-rambu pemberlakuan satu arah pun akan disiapkan untuk nantinya dipasang sebelum kebijakan itu diberlakukan. Windarto merencanakan bahwa pihaknya akan memasang rambu setidaknya sepekan sebelum dilakukannya uji coba satu arah di Jalan Gambiran.
"Seminggu sebelum uji coba akan kami pasang, tapi ditutup dulu. Saat uji coba, rambu baru kami buka, spanduk arus satu arah juga akan kami pasang," kata Windarto.