Rabu 24 Aug 2022 15:35 WIB

Jumlah Pengusaha di Indonesia Baru 3,6 Persen

Diperlukan lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia usaha.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat memberikan sambutan pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2021/2022 di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (24/8/2022).
Foto: Wahyu Suryana
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat memberikan sambutan pada Wisuda Program Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2021/2022 di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (24/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mendorong anak muda berkontribusi bagi Indonesia terjun ke dunia usaha. Dengan modal pendidikan dan keterampilan, mereka menjadi pengusaha sukses yang membuka lapangan pekerjaan.

Ia menekankan, ketika ingin menjadi pengusaha, jangan pernah malu. Bahlil turut mencontohkan dirinya yang lahir kurang gizi dan sekolah di kampung bisa mencapai titik sekarang, apalagi mereka yang sudah berkuliah di kampus-kampus bergengsi.

"Saya yakin, kalian ke depan akan menjadi lebih baik daripada saya yang hari ini ada di sini," kata Bahlil saat Wisuda Program Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2021/2022 di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (24/8/2022).

Bahlil menggambarkan potret investasi di Indonesia saat ini. Pada 2021 capaian realisasi investasi mencapai Rp 901 triliun, melebihi target yang ditetapkan Presiden Jokowi. Realisasi itu menyerap 1.207.893 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Ia berpendapat, diperlukan lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia usaha untuk memanfaatkan peluang investasi tersebut. Indonesia, lanjut Bahlil, masih perlu mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju dalam jumlah pelaku usaha.

"Ibu Pertiwi sekarang memanggil anak-anak mudanya untuk menjadi pengusaha sebab jumlah pengusaha kita di Indonesia baru 3,6 persen. Untuk negara-negara maju, dunia usahanya itu minimal double digit," ujarnya.

Setelah paparan, Bahlil turut merespons pengembangan usaha berbagai bidang, mulai kuliner sampai robotik. Bahkan, menjanjikan dukungan kepada mahasiswa terpilih berupa pendanaan dan pendampingan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Rektor UGM, Prof Ova Emilia berharap, pembekalan yang diberikan bisa membangun wawasan alumni sebagai generasi muda yang memegang peran penting dalam inovasi. Serta, pengembangan usaha dalam negeri untuk bisa bersaing di kancah global.

Seiring dengan komitmen UGM untuk menghasilkan lulusan unggul dan berdaya saing, UGM mengharapkan peran serta dan kontribusi alumni bagi kemajuan Indonesia. Ova berharap, alumni mampu berkontribusi memecahkan persoalan bangsa maupun dunia.

"Selalu siap mengabdi serta menguatkan sinergi dengan almamater dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia," kata Ova.

Pada kesempatan itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Rektor UGM menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Universitas Gadjah Mada. MoU ini terkait bidang pendidikan dan penelitian.

Selain itu, MoU meliputi pengabdian kepada masyarakat terkait penanaman modal. MoU ini dimaksudkan untuk penguatan peran dan kontribusi penanaman modal dalam rangka meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

MoU ini meliputi pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kajian bersama terkait perencanaan, kebijakan dan peraturan penanaman modal, serta kemudahan berusaha. Lalu, seminar dan publikasi serta kegiatan lain yang disepakati kedua institusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement