REPUBLIKA.CO.ID, NGADA -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Senada Ngada 2025 resmi menuntaskan rangkaian program unggulan berbasis digitalisasi di dua desa lokasi pengabdian, yakni Desa Wae Ia dan Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Program ini menjadi bagian dari misi utama tim dalam mengintegrasikan potensi lokal dengan teknologi digital, serta menjawab tantangan era modern di masyarakat akar rumput.
Selama 50 hari pengabdian, mahasiswa KKN Senada Ngada melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan yang mengangkat tema besar digitalisasi dan pengembangan potensi lokal. Di Desa Wae la, fokus utama program adalah pada penguatan literasi digital dan penerapan teknologi sederhana yang mendukung pengembangan usaha mikro, pengelolaan desa, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Beberapa kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan di Desa Wae Ia antara lain Workshop Pemasaran Digital, Pelatihan Desain Grafis Sederhana untuk Pelaku Usaha dan Pengembangan Pariwisata, Pelatihan Pengelolaan E-Commerce Sederhana, hingga Pengenalan Kecerdasan Buatan (AI) dan penggunaannya secara bijak. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan digitalisasi administrasi desa melalui platform seperti Google Docs dan Spreadsheet, serta menyelenggarakan kampanye kesadaran privasi digital.
Tak hanya fokus pada ekonomi, aspek pendidikan dan kesehatan juga menjadi perhatian utama. Melalui program seperti Pengenalan Aplikasi Edukasi, Kenali Tanda Tumbuh Kembang Anak, dan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi melalui Aplikasi FLO, mahasiswa turut menghadirkan pendekatan berbasis teknologi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu penting di sekitar mereka.
Sementara itu, di Desa Wogo, Tim Senada Ngada mengangkat kekayaan lokal sebagai pijakan utama. Melalui serangkaian pelatihan dan riset, mahasiswa mendorong pengolahan komoditas lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Kegiatan seperti Pelatihan Pembuatan Nata De Moke, Gula Aren, Manisan Kolang Kaling, hingga Permen Gummy dari Aren dan Kopi, menjadi upaya konkret dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Tidak hanya itu, tim juga menyusun formulasi produk hasil pertanian dalam bentuk buku panduan (guide book) yang dapat digunakan oleh masyarakat secara berkelanjutan. Program “Gizi dari Alam Ngada” pun turut diselenggarakan untuk memperkenalkan manfaat kesehatan dari kolang kaling kepada masyarakat.
Melalui digitalisasi dan pendekatan partisipatif, Tim KKN Senada Ngada berhasil menciptakan program yang tidak hanya menyentuh kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga memberi bekal untuk masa depan. Warga diberikan akses terhadap pengetahuan dan keterampilan baru, dengan harapan dapat terus mengembangkan potensi desa secara mandiri dan berkelanjutan.
Penutupan kegiatan KKN Senada Ngada disambut hangat oleh masyarakat setempat, aparat desa, serta berbagai pihak yang telah berkolaborasi selama program berlangsung. Program berbasis digitalisasi ini menjadi bukti bahwa pengabdian mahasiswa tak hanya hadir untuk mengajar, tetapi juga membuka ruang belajar bersama, dari dan untuk masyarakat.