Jumat 26 Aug 2022 15:34 WIB

Kebakaran di Dusun Krapoh, Tiga KK Kehilangan Tempat Tinggal

Kobaran api akhirnya baru dikuasai sekitar satu jam kemudian.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas TNI dan Polri mengamakan lokasi kebakaran yang terjadi di lingkungan Dusun Krapoh, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, usaai proses pendinginan, Jumat (26/8) dini hari. Dalam peristiwa ini tiga bangunan rumah dalam satu kompleks ludes terbakar berikut harta benda yang ada di dalamnya.
Foto: Dok. SAR BUSER
Petugas TNI dan Polri mengamakan lokasi kebakaran yang terjadi di lingkungan Dusun Krapoh, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, usaai proses pendinginan, Jumat (26/8) dini hari. Dalam peristiwa ini tiga bangunan rumah dalam satu kompleks ludes terbakar berikut harta benda yang ada di dalamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sedikitnya tiga kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal menyusul peristiwa kebakaran yang menghanguskan tiga bangunan dalam satu kompleks rumah warga di lingkungan Dusun Krapoh, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/8) malam.

Tak hanya tiga bangunan rumah, harta benda yang ada di dalamnya pun tak sempat terselamatkan dan ikut ludes dalam peristiwa kebakaran yang diduga dipicu oleh hubungan arus pendek listrik ini.

Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan yang dikonfirmasi, membenarkan peristiwa kebakaran yang terjadi di lingkungan Dusun Krapoh, Desa Gunungtumpeng ini.

Peristiwa kebakaran tersebut dilaporkan masyarakat setempat pada Kamis malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut beberapa saksi mata yang ada di sekitar lokasi, api kali pertama muncul di rumah milik Duryat.

“Menurut saksi mata di sekitar lokasi, munculnya api diawali dengan terjadinya letupan pada bagian rumah sekering, yang ada di dekat meteran listrik rumah tersebut,” jelasnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (26/8/).

Setelah terjadi letupan, jelasnya, kemudian saksi melihat api muncul dan berkobar di rumah tersebut. Api yang cepat membesar kemudian menyambar bangunan lain yang berada dalam satu  kompleks tersebut.

Kobaran api akhirnya baru dikuasai sekitar satu jam kemudian, setelah mobil pemadam kebakaran Pemkab Semarang dan mobil pemadam kebakaran dukungan Pemkot Salatiga tiba di lokasi kejadian.

Upaya pendinginan untuk memastikan sisa api tidak berkobar lagi dilakukan hingga Jumat dini hari. “Meski tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, setidaknya tiga bangunan ludes terbakar, termasuk harta benda yang ada di dalamnya,” tegas Alexander.

Ditambahkan, kebakaran tiga bangunan rumah yang ada di lingkungan Dusun Krapoh tersebut, kini dalam penanganan aparat kepolisian setempat.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan senantiasa mengantisipasi berbagai risiko dan ancaman bahaya kebakaran, terlebih di tengah musim kemarau seperti sekarang ini.

“Selain melakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik secara berkala, juga mencegah berbagai aktivitas yang dapat berpotensi menyebabkan musibah kebakaran, seperti membakar sampah atau semak- semak (ilalang) secara sembarangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gunungtumpeng, Sutriyono mengungkapkan, tiga bangunan  yang ludes terbakar dalam peristiwa ini, masing-masing ditempati keluarga Duryat, Wagiman, serta keluarga Surati.

Ia juga menjelaskan dalam peristiwa kebakaran di kompleks rumah Duryat ini, seluruh penghuninya selamat, termasuk salah satu anggota keluarga yang tengah menderita penyakit stroke.

Begitu api terlihat semakin membesar, para penghuni rumah dengan dibantu warga sempat langsung mengevakuasi anggota keluarga yang sakit tersebut dari dalam rumah untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.

Namun sejumlah barang berharga dan harta benda yang ada di dalam rumah ada yang tidak terselamatkan. “Meski begitu, untuk kerugian materiil akibat peristiwa kebakaran ini belum terkonfirmasi,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement