Senin 29 Aug 2022 09:37 WIB

Menko PMK Sebut Bisnis Koi Bisa Kurangi Kemiskinan

Ia mendorong mahasiswa UMM untuk serius ketika menekuni dunia koi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Peserta mengamati ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) peliharaannya yang akan dilombakan dalam Kontes Ikan Koi Nasional di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022). Kontes ikan koi memperebutkan Piala Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut diadakan selama dua hari dan diikuti ratusan peternak serta penggemar ikan koi dari berbagai daerah.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Peserta mengamati ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) peliharaannya yang akan dilombakan dalam Kontes Ikan Koi Nasional di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022). Kontes ikan koi memperebutkan Piala Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut diadakan selama dua hari dan diikuti ratusan peternak serta penggemar ikan koi dari berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Profesor Muhadjir Effendy mengatakan, kemiskinan merupakan salah satu masalah yang harus dientaskan. Sebab itu, bisnis budidaya koi bisa menjadi salah satu jawaban atas masalah tersebut.

Menurut Muhadjir, pendirian Center of Excellence (CoE) Koi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) termasuk satu upaya strategis dalam pengembangan bisnis koi. Bahkan, bisa menjadi usaha mewujudkan cita-cita pemerintah Indonesia untuk menjadi poros perikanan dunia.

Kerja sama yang dibangun UMM dengan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dinilai sebagai sebuah langkah yang bagus. "Dengan begitu, kemajuan dan pendidikan akan budidaya koi bisa terlaksana,” ucap Muhadjir saat menghadiri penutupan Malang Koi Show di UMM, Ahad (28/8/2022).

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. Menurut dia,  hobi yang dijalankan para peserta bisa dijalankan dengan profesional sehingga menghasilkan kapital. Apalagi dengan dibukanya kelas profesional koi oleh UMM yang diharapkan mampu memberikan edukasi mumpuni. 

Ia juga mendorong mahasiswa untuk serius ketika menekuni dunia koi. Hal ini karena aktivitas tersebut nyatanya bisa membantu dunia perikanan Indonesia. "Bahkan nanti Pak bupati juga akan ambil bagian di kelas profesional koi,” katanya.

Alumnus UMM imi berharap langkah-langkah yang sudah dijalankan tersebut bisa didampingi dengan baik oleh kementerian kelautan dan perikanan. Dengan demikian, nantinya dapat memberikan hasil maksimal dan manfaat lebih luas ke masyarakat.

Adapun yang menjadi juara umum dalam ajang Malang Koi Show itu adalah peserta asal Magetan, Heru Santoso. Ikan koinya berhasil mengalahkan peserta lainnya dengan perolehan poin sebanyak 100.350 dari 12 juri yang ada.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM, Fauzan menilai, ajang ini menjadi bahan bakar lahirnya CoE Koi dari prodi akuakultur UMM. Dengan begitu, lulusan sekolah profesional ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Salah satu caranya dengan membuka lapangan pekerjaan atau memberikan edukasi.

Dia yakin kerja sama strategis UMM dengan DUDI dapat menjadikan koi sebagai komoditas bagus. "Dan bisa menjadi bagian dari kemajuan ekonomi Indonesia,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (28/8/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement