REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memulai pendataan pedagang di Teras Malioboro 2. Pendataan direncanakan akan dilakukan pada September 2022 nanti.
"Pendataan ini akan dimulai pada bulan September 2022 mendatang, yang akan dilakukan oleh UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Senin (29/8).
Yetti mengatakan, pendataan dilakukan dalam rangka persiapan perjanjian kerja sama penggunaan lapak kontraktual di kawasan tersebut. Perjanjian itu, katanya, dilakukan untuk menyatukan persepsi dari seluruh pedagang yang ada di Teras Malioboro 2.
Pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut mulai dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, dan komunitas atau kelompok pedagang di teras Malioboro 2.
Lebih lanjut, Yetti menuturkan, perjanjian kerja sama ini juga sebagai pedoman pelaksanaan yang mengikat secara hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan teras Malioboro 2 untuk pemberdayaan pedagang.
"Ini dalam rangka memahami apa yang menjadi aturan-aturan pokok serta tugas, kewajiban, dan hak, serta sanksi dari seluruh pedagang Teras Malioboro 2," ujar Yetti.
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan dalam memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pengunjung di Teras Malioboro 2. Aman pun menyambut baik adanya rencana perjanjian kerja sama tersebut.
"Pada awal Juni 2022 Teras Malioboro 2 sudah dilengkapi dengan ruang laktasi untuk memudahkan wisatawan yang membawa bayi memberikan ASI. Selain itu, juga ada taman bermain, spot foto, dan masih banyak lagi," kata Aman.
Aman juga meminta agar pedagang memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada pengunjung di Teras Malioboro 2. Tidak hanya itu, ia juga berharap pedagang mendukung upaya yang dilakukan untuk membuat Teras Malioboro 2 menjadi salah satu kawasan selalu ramai dikunjungi.
Hal ini tentunya juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi di Kota Yogyakarta. Meskipun, saat ini omset pedagang belum kembali normal seperti saat sebelum pandemi Covid-19, ketika masih berjualan di sepanjang Jalan Malioboro.
"Tentu butuh waktu dan proses. Belum lama ini, banyak kegiatan yang digelar di Kota Yogyakarta, pedagang harus memanfaatkan peluang tersebut," ujar Aman.