REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kepolisian Resor Malang, Jawa Timur, mendistribusikan sebanyak 2.000 paket sembako kepada masyarakat terdampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah beberapa hari lalu.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat di Kabupaten Malang,Jumat, mengatakan telah memberikan instruksi kepada polsek jajaran untuk menggelar bakti sosial dengan menyalurkan 2.000 paket sembako kepada masyarakat terdampak penyesuaian harga BBM.
"Kami serentak menggelar bakti sosial dengan berbagi sembako kepada masyarakat," kata Ferli.
Ferli menjelaskan sasaran bantuan tersebut mencakup berbagai elemen masyarakat yang terdampak penyesuaian harga BBM, di antaranya pekerja, pelajar, nelayan, pengemudi ojek, sopir angkot, dan kalangan masyarakat lain yang membutuhkan.
Menurutnya, pendistribusian paket sembako tersebut dibantu oleh sejumlah organisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi mahasiswa dan pihak lain yang berpartisipasi dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat tersebut.
"Sembako ini kami berikan kepada nelayan, pedagang, petani, sopir, ojek, tukang becak, termasuk masyarakat lain yang membutuhkan," ucapnya.
Ia menambahkan lokasi yang menjadi sasaran pemberian sembako tersebut, yakni di area perkampungan warga, pasar rakyat, pangkalan ojek, sejumlah tempat keramaian lain, termasuk di kawasan selatan Malang yang mayoritas warganya merupakan para nelayan.
"Kami melakukan distribusi hingga ke tengah laut untuk para nelayan yang ada di wilayah Kabupaten Malang," katanya.
Ia berharapdengan penyaluran ribuan paket sembakotersebutbisa membantu perekonomian masyarakat sehari-hari, sambil menunggu bantuan dari pemerintah turun.
"Semoga ini bisa membantu saudara-saudara kita yang saat ini ditahap penyesuaian harga BBM," tambahnya.
Selain Polres Malang, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota juga menyalurkan bantuan sembako sebanyak 100 paket untuk warga terdampak penyesuaian harga BBM di wilayah Kota Malang.
Pendistribusian 100 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak penyesuaian harga BBM tersebut dilakukan padaempat wilayah, yakni kawasan Mergosono, Sukun, Lowokwaru, dan Jatimulyo. Penyaluran paket sembako tersebut diprioritaskan kepada masyarakat yang memiliki anggota keluarga difabel.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Kenaikan itu dimulai pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.
Selain Pertalite, BBM bersubsidi solar juga mengalami kenaikan, dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter dan BBM nonsubsidi jenis Pertamax dilakukan penyesuaian harga dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.