REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Djarum Foundation kembali mengadakan program Djarum Sumbangsih Sosial demi masa depan anak-anak yatim di Pondok Pesantren Yatim Hajjah Patisah dan Panti Asuhan Seribu Pulau, Solo Raya, Jawa Tengah.
Budianto Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan bahwa demi anak yatim meraih masa depan yang lebih cerah. Pihaknya memberi bantuan dengan meningkatkan fasilitas pendidikan anak yatim.
"Program Djarum Sumbangsih Sosial ini adalah sebagai bentuk perhatian kita kepada kehidupan anak-anak dari panti asuhan yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa tengah," kata Achmad saat di pesantren Yatim Hajjah Patisah Solo, Jumat (16/9/2022).
Achmad mengatakan dengan panti asuhan yang sudah dibekali dari awal sehingga dapat memberikan kehidupan berkualitas untuk para anak yatim. Pasalnya, dengan lingkungan pendidikan yang berkualitas akan didapat penerus bangsa yang berkualitas pula.
"Bagaimana kehidupan mereka yang berkualitas dalam kehidupan yang sehat. Juga agar mereka bisa mendapatkan pendidikan, situasi lingkungan yang memungkinkan untuk menjadi manusia yang unggul," terangnya.
Achmad mengatakan program tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian Djarum Foundation dalam mempersiapkan masa depan anak. Pasalnya, demi anak bisa hidup mandiri dan menjadi penerus bangsa yang unggul diperlukan fasilitas yang memadai pula.
"Adanya tempat pendidikan yang baik maka masa depan anak-anak bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, punya daya saing dan pastinya mereka bisa hidup secara mandiri," katanya.
Sebelumnya, perbaikan sarana dan prasarana yang telah diberikan Djarum Foundation senilai Rp 250 juta dan telah diberikan dua kali dan di dua panti asuhan dalam program Djarum Sumbangsih Sosial. Sedangkan di tahun 2016 Djarum Foundation juga telah memberikan bantuan di program yang sama dengan total Rp 2.5 M.
Sementara itu, Hasyim selaku ketua yayasan pondok pesantren yatim Hajjah Pattisah mengapresiasi bantuan dari Djarum Foundation. Pasalnya, hadirnya Djarum bisa meringankan beban pondok terutama, dalam beberapa hal perawatan dan sebagainya.
"Alhamdulillah atas perhatian Djarum nasib anak-anak yatim dan tempat yang lain itu satu bentuk kepedulian dari perusahaan yang patut ditiru oleh perusahaan lain," katanya.
Menurut Hasyim ketika masa pandemi banyak orang mengalami kesulitan, khususnya panti asuhan. Apalagi ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang tentu menambah beban.
"Apalagi ketika masa pandemi banyak orang tambah miskin, kemudian kenaikan BBM juga menambah beban termasuk di pondok pesantren," terangnya.
Selain itu, pondok pesantren Yatim Hajjah Patisah sendiri memiliki 40 an murid baik putra dan putri. Sedangkan pengajarnya 10 an ustad dan ustadzah.
"Murid dibagi yang putri ada di makam haji, yang putra di sini," pungkasnya.