Senin 19 Sep 2022 18:36 WIB

DIY Tawarkan Empat Program Kerja Sama dengan Bank Dunia

Diharapkan Bank Dunia dapat melakukan analisa terhadap penanganan stunting di DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
DIY Tawarkan Empat Program Kerja Sama dengan Bank Dunia (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
DIY Tawarkan Empat Program Kerja Sama dengan Bank Dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menawarkan empat program kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono mengatakan, empat program tersebut yakni terkait sampah, transportasi perkotaan, lingkungan dan air.

Hal tersebut disampaikan Beny usai mendampingi Gubernur DIY mengikuti lunch meeting dengan perwakilan Bank Dunia di Royal Ambarrukmo, Sleman, Senin (19/9). Jika program kerja sama yang ditawarkan dapat terwujud, dinilai akan dapat mendorong pertumbuhan DIY dan ketimpangan antar wilayah di DIY semakin rendah.

Baca Juga

"Kalau bisa empat program yang ditawarkan Pak Gubernur ini bisa di-support Bank Dunia, tentu akan semakin baik. Apalagi Pemda DIY saat ini juga sudah akan didukung oleh Green Infrastructure Initiative (GII) yang bekerja sama dengan Pemerintah Federal Jerman," kata Beny, Senin (19/9).

Beny menyebut, kemiskinan dan ketimpangan antar wilayah di DIY masih menjadi permasalahan utama yang harus diselesaikan. Dengan begitu, Bank Dunia diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap  program-program yang ditawarkan DIY.

"Karena sudah semestinya orang yang sejahtera, orang bahagia itu diikuti dengan peningkatan kesejahteraan. Harapannya, upaya DIY ini bisa didorong oleh World Bank," ujar Beny.

Beny menuturkan, kunjungan perwakilan Bank Dunia ke DIY juga dalam rangka meninjau terkait bantuan Bank Dunia pada Program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Kunjungan ke DIY tersebut dilakukan untuk melihat penanganan stunting oleh Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten/kota se-DIY.

"Sebetulnya pembicaraan sambil makan siang ini justru keluar dari konteks stunting sendiri. Temanya jadi sangat luas, yang dibicarakan justru lebih banyak ke program pembangunan di DIY sendiri," jelas Beny.

Dengan melakukan peninjauan ini, diharapkan Bank Dunia dapat melakukan analisa terhadap penanganan stunting di DIY. Dengan begitu, katanya, juga diharapkan Bank Dunia dapat memberikan masukan atau menularkan program sukses penanganan stunting ke daerah lain di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement