REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Tulungagung Gatot Sunu mengemukakan sekitar 60 persen penyebab kebakaran yang terjadi di wilayah setempat disebabkan korsleting listrik.
"Ya, sebagian besar, sekitar 60 persen lebih kebakaran di daerah ini karena korsleting. Oleh karena itu, kami imbau warga untuk merapikan instalasi PLN di dalam rumah/bangunan masing-masing," kata Gatot Sunu di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/9/2022).
Ia mencontohkan kasus selama periode Januari hingga September 2022. Dalam kurun waktu sembilan bulan itu, ada 49 kejadian kebakaran di Kabupaten Tulungagung. Jumlah itu sama dengan tahun 2021.
Selain korsleting listrik, lanjut Gatot, kebakaran disebabkan faktor kelalaian manusia dan kesengajaan.
Akibat serangkaian kebakaran, Gatot menyebut total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sebab, sekali kejadian kebakaran, kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Estimasi itu diperoleh dari wawancara terhadap korban kebakaran. "Dari hasil wawancara dan investigasi kepada korban," katanya.
Wawancara itu dilakukan dua hari sejak kejadian kebakaran, sekaligus untuk mengetahui penyebab kebakaran.