REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaku perjalanan mulai kesulitan mencari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang masih menyediakan layanan vaksinasi Covid-19. Sebab, beberapa fasyankes maupun sentra vaksinasi tidak menyediakan layanan akibat tidak adanya stok vaksin.
Pasalnya, ketersediaan vaksin Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia kosong. Hal ini menyebabkan layanan vaksinasi Covid-19 pun terganggu, termasuk di Kota Yogyakarta.
Yuliani (37) yang merupakan warga Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY ini, mengaku masih kesulitan mencari layanan vaksinasi Covid-19. Yuliani menyebut, ia membutuhkan vaksin booster sebagai syarat untuk melakukan perjalanan keluar daerah.
Setidaknya, Yuliani sudah bertanya kepada beberapa rumah sakit. Namun, rumah sakit tersebut tidak melayani vaksinasi Covid-19 karena stok vaksin yang kosong.
"Sudah bertanya ke beberapa rumah sakit lewat admin, lewat call center rumah sakit, tapi dibilang untuk vaksin masih belum melayani karena (stok) kosong," kata Yuliani kepada Republika.co.id.
Yuliani menyebut, ia akan melakukan perjalanan ke luar daerah pada November mendatang. Untuk itu, ia membutuhkan vaksinasi booster sebagai syarat melakukan perjalanan luar daerah.
Hingga saat ini, Yuliani masih terus mencari fasyankes maupun sentra vaksinasi yang menyediakan vaksin untuk booster. Ia pun berharap agar fasyankes maupun sentra vaksin kembali menyediakan layanan vaksin bagi masyarakat.
"Sekarang mau booster karena mau ke luar kota, semoga stok untuk booster banyak seperti kemarin yang hampir semua rumah sakit bisa vaksinasi," katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut stok vaksinasi masih ada meskipun jumlahnya minim. Beberapa layanan vaksinasi pun masih dibuka seperti di puskesmas dan di stasiun kereta api.
"(Stok vaksin) Paling untuk yang reguler, di puskesmas ada beberapa yang buka setiap Sabtu dan Jumat, tapi memang (jumlahnya) tidak banyak, kuotanya sedikit," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah.
Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang mencari layanan vaksinasi, terutama pelaku perjalanan. Pasalnya, capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta saat ini sudah sangat tinggi.
Bahkan, capaian untuk booster sudah mencapai 116 persen. Dengan begitu, sasaran yang akan divaksin pun tidak banyak mengingat capaian vaksinasi yang sudah tinggi.
Rata-rata, katanya, saat ini yang mencari layanan vaksinasi di Kota Yogyakarta merupakan pelaku perjalanan. "Yang masih buka (layanan vaksinasi) biasanya dari klinik KAI, karena memang perjalanan mensyaratkan booster, maka klinik KAI itu setiap hari buka. Karena sekarang stok vaksin sedikit, biasanya mereka minta seminggu 300 (dosis), sekarang kami beri sedikit," jelasnya.
Lana menjelaskan, saat ini hanya tersedia sekitar 180 dosis vaksin di gudang farmasi Dinkes Kota Yogyakarta. Jenis vaksin Covid-18 yang saat ini masih tersedia dengan jenis Pfizer.
Pihaknya masih kesulitan jika ada masyarakat yang mencari jenis vaksin lain karena tidak adanya stok vaksin selain Pfizer. Hal ini menyebabkan ada beberapa masyarakat yang meminta layanan vaksinasi tidak dapat terlayani.
"Beberapa mencari Sinovac untuk anak-anak yang baru menginjak enam tahun karena rekomendasinya anak usia 6-11 tahun menggunakan Sinovac. Sinovac sudah kosong agak lama, jadi belum bisa kami layani untuk anak-anak yang baru menginjak enam tahun. Ada juga sebagian lagi yang butuh dosis kedua untuk anak usia 6-11 itu, sementara (stoknya) tidak ada," kata Lana.
Pihaknya juga belum mengetahui kapan vaksin akan kembali didistribusikan. Saat ini, pihaknya juga masih menunggu informasi baik dari Pemda DIY maupun dari pemerintah pusat terkait distribusi vaksin ini.
"Belum ada informasi kapan akan dropping lagi, cuma kita terus berupaya menanyakan, kita tunggu saja informasinya," tambahnya.