REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan pemberdayaan desa melalui Program Riset Desa di Desa Ngalang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Pemberdayaan ini dilakukan melalui tim pengusul program riset keilmuan dengan skema riset desa 'Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngalang Gunungkidul dalam Mewujudkan Desa Mandiri, Sehat, dan Sejahtera'.
Kegiatan pemberdayaan tersebut dilakukan selama satu tahun dan berjalan sejak Desember 2021 hingga Desember 2022 mendatang. Pemberdayaan itu didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Tim pengusul pemberdayaan desa di Ngalang terdiri dari beberapa dosen UAD yakni berjumlah lima orang. Selain itu, juga dilibatkan sejumlah mahasiswa Prodi Psikologi UAD dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Ketua tim, Fatwa Tentama mengatakan, pemberdayaan melalui Program Riset Desa yang dilakukan meliputi berbagai kegiatan pelatihan. Seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah, optimalisasi dan pengembangan empat bank sampah Desa Ngalang.
"juga pelatihan pemanfaatan potensi lokal untuk wirausaha, serta pelatihan pengolahan objek wisata Desa Ngalang," kata Fatwa dalam keterangan resmi UAD, Selasa (4/10).
Dari berbagai kegiatan pelatihan yang dilakukan, diharapkan dapat membantu Desa Ngalang menjadi lebih berkembang. Dengan begitu, juga diharapkan desa tersebut berkembang menuju desa yang mandiri, sehat dan sejahtera.
"Tujuan lain dari Program Riset Desa ini adalah sebagai upaya penguatan masyarakat Desa Ngalang, terutama dalam hal kesehatan dan kesejahteraan yang terdampak akibat pandemi Covid-19," kata anggota tim, Surahma Asti Mulasari.
Selama dilakukannya pemberdayaan di Desa Ngalang, mahasiswa juga turut berperan aktif. Baik di lapangan, maupun di ruang kelas melalui penyelesaian program dengan metode penelitian kualitatif.
Mahasiswa yang terlibat juga ikut melaksanakan magang sosial di empat bank sampah Desa Ngalang. Termasuk melakukan penelitian pada UMKM Desa Ngalang, merancang desain dan pengembangan pelatihan, serta menyusun artikel publikasi di jurnal nasional dan internasional.
"Nantinya, kegiatan tersebut akan direkognisi ke dalam mata kuliah yang relevan sesuai dengan ketentuan program MBKM," ujarnya.