Rabu 05 Oct 2022 16:39 WIB

Rencana Revitalisasi Pasar Badog, Bupati Purbalingga Temui Mendag

Ada kendala terkait daya tampung pasar yang perlu dicarikan solusi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menemui Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto yang mewakili Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk audiensi kelanjutan revitalisasi Pasar Badog di Kelurahan Bancar.
Foto: Pemkab Purbalingga
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menemui Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto yang mewakili Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk audiensi kelanjutan revitalisasi Pasar Badog di Kelurahan Bancar.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) beserta sejumlah pejabat melakukan audiensi dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengenai kelanjutan revitalisasi  Pasar Badog di Kelurahan Bancar. Agenda ini dilakukan di kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (5/10/2022).

“Hari ini saya melakukan audiensi ke Kementerian Perdagangan dan ditemui Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto mewakili Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Selain melaporkan progres revitalisasi Pasar Badog, kami juga menyampaikan usulan untuk revitalisasi tahap kedua pasar tersebut,” kata Bupati Tiwi.

Dalam kesempatan itu bupati menjelaskan bahwa pembangunan Pasar Badog tahap pertama yang menggunakan anggaran Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tahun 2022 sudah dilaksanakan. “Realisasi fisik hingga 2 Oktober 2022 sudah mencapai 37 persen,” ujarnya.

Bupati optimistis hingga batas akhir kontrak pekerjaan pada 28 November mendatang, pekerjaan bisa terlaksana 100 persen. Dengan demikian pada awal Januari 2023 pasar tersebut bisa ditempati pedagang dan difungsikan.

Kendati begitu, ada kendala terkait daya tampung pasar tersebut yang perlu dicarikan solusi.  Ia menyampaikan di Pasar Badog terdapat 429 pedagang, dan dari hasil revitalisasi di 2022 baru dapat menampung sebanyak 250 pedagang.

Sementara itu masih terdapat 179 pedagang yang masih berjualan di pasar lama. Kondisi ini dianggap kurang menguntungkan.

"Oleh karena itu kami mengusulkan revitalisasi tahap kedua agar semua pedagang bisa tertampung di pasar tersebut," kata bupati.

Oleh karena itu pihaknya menyampaikan proposal usulan  pembangunan Pasar Badog Tahap kedua di tahun anggaran 2023 kepada Menteri Perdagangan RI. Pihaknya berharap proposal tersebut bisa disetujui, sehingga Kementerian Perdagangan mengalokasikan anggaran di 2023 untuk kelanjutan revitalisasi pasar.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Suhanto menyampaikan akan melihat komposisi anggaran tahun 2023. Apabila memang ada alokasi untuk revitalisasi pasar tradisional, akan langsung dialokasikan untuk kelanjutan pembangunan tahap kedua Pasar Badog Purbalingga.

“Kami menyambut baik kehadiran langsung Bupati Purbalingga untuk menyampaikan langsung usulan revitalisasi Pasar Badog tahap kedua,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement