Rabu 05 Oct 2022 17:33 WIB

Berkaca Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Perintahkan Audit Semua Stadion

Kementerian PUPR diharapkan dapat menyelesaikan hal tersebut dalam waktu satu bulan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri), Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali (dua kiri) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau lokasi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri), Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali (dua kiri) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau lokasi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia. Terutama pada stadion yang digunakan untuk Liga 1, 2 dan 3 Indonesia.

Jokowi mengatakan, audit ini nantinya ditujukan untuk memperbaiki pintu, pintu gerbang, pagar, dan sejumlah titik lainnya di stadion. "Sehingga keselamatan penonton, suporter yang ingin kita utamakan," ujar Jokowi kepada wartawan seusai mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga turut menyinggung masalah tertutupnya pintu Stadion Kanjuruhan saat peristiwa 1 Oktober lalu. Menurutnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) nantinya yang akan bertugas untuk melihat secara detail terkait hal tersebut.

Berdasarkan pantauannya di Stadion Kanjuruhan, Jokowi berpendapat, persoalan tragedi Kanjuruhan berada pada pintu terkunci. Kemudian juga karena tangga stadion yang terlalu tajam. Ditambah lagi, juga dilatarbelakangi adanya kepanikan di antara para penonton Aremania.

 

"Tetapi itu saya hanya melihat lapangannya, semuanya nanti disimpulkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta. Dan yang paling penting nanti seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PUPR," tegas Presiden.

Jokowi juga meminta agar persoalan tragedi Kanjuruhan dapat selesai secepatnya. Permintaan ini termasuk kepada Kementerian PUPR terkait masalah audit stadion. Kementerian PUPR diharapkan dapat menyelesaikan hal tersebut dalam waktu satu bulan.

Di sisi lain, Jokowi juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan FIFA. Hasil komunikasi ini menunjukkan bahwa FIFA siap memperbaiki manajemen persepakbolaan di Indonesia.

Hal yang pasti, Jokowi menilai, seluruh aspek persepakbolaan di Indonesia harus dievaluasi secara total. Tidak hanya aspek manajer pertandingan tetapi juga manajemen stadion, manajemen penonton dan manajemen pengamanan.

"Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi," kata dia menambahkan.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan menyebabkan ratusan Aremania meninggal dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Sebagian besar korban merupakan Aremania sedangkan lainnya anggota kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement