REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jawa Timur Nurkholis mengungkapkan, ada sebanyak 444.782 rumah tangga miskin di Jawa Timur yang hingga saat ini belum menikmati listrik. Padahal, kata dia, sejak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjabat pada 2019, telah mengalokasikan anggaran untuk pemasangan listrik gratis.
“Bahkan program gubernur tidak sekedar menyambungkan listrik tapi juga instalasi milik pelanggan dan diberi token senilai Rp 300 ribu,” kata Nurkholis, Kamis (6/10).
Lebih lanjut Nurkholis menjelaskan alokasi anggaran pemasangan listrik gratis di 2019 sebesar Rp14,2 miliar untuk 9.474 rumah tangga penerima manfaat. Kemudian di 2020, alokasi anggaran mengalami penurunan menjadi hanya Rp1,7 miliar dengan sasaran 1.115 penerima manfaat.
“Penurunan anggaran terjadi karena adanya wabah Covid-19, sehingga anggaran Pemprov Jatim fokus pada penanganan Covid-19,” ujarnya.
Selanjutnya di 2021, Pemprov Jatim menganggarkan sebesar Rp1,8 miliar dengan sasaran 1.112 penerima manfaat. Tahun ini, Pemprov Jatim kembali meningkatkan anggaran menjadi sebesar Rp4,8 miliar dengan sasaran 2.700 penerima manfaat.
“Hanya saja pemerintah kabupaten/ kota kurang begitu aktif melakporkan rumah tangga masyarakatnya yang belum teraliri listrik,” kata Nurkholis.
Nurkholis pun berharap agar pemerintah kabupaten/ kota berperan aktif dalam memberikan data masyarakat di daerahnya yang belum teraliri listrik, agar persoalan tersebut bisa cepat tertangani. “Dengan begitu jumlah rumah tangga yang belum teraliri listrik bisa terus berkurang,” ujarnya.