REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) 2022 dimulai 6-9 Oktober 2022. Dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, kegiatan tersebut digelar di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kabupaten, Bantul, DIY.
Ketua Panitia MJE 2022, Taufik Ridwan mengatakan, acara ini digelar sebagai syiar menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-48. Acara tersebut merupakan inisiasi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
Taufik menyebut, ada 170 tenant dari berbagai pelaku usaha maupun UMKM yang terlibat dalam kegiatan MJE 2020 ini. Tidak hanya kuliner, namun fashion, rumah sakit, hingga perbankan terlibat dalam kegiatan itu.
Bahkan, berbagai kegiatan seni dan budaya, hingga olahraga juga digelar dalam MJE 2022. Taufik menyebut, total ada 105 kegiatan seni dan budaya serta olahraga yang akan memeriahkan pelaksanaan MJE selama empat hari kedepan.
"Ini kegiatan PWM DIY yang kebetulan kita tujuannya syiar menuju Muktamar di Surakarta. Ada 170 tenant dengan 105 kegiatan yang digelar selama empat hari, dan ini tidak hanya untuk warga Muhammadiyah, tapi juga untuk umum," kata Taufik kepada Republika.co.id di Kampus Utama UAD, Bantul, Kamis (6/10/2022).
MJE 2022 juga digelar dengan tujuan membangkitkan UMKM. Pasalnya, kegiatan ini melibatkan berbagai UMKM yang seluruhnya merupakan UMKM dari DIY.
"Kita menyemangati UMKM untuk selalu semangat, optimistis bahwa bisnis itu pasti jalan. Apalagi kita berada dalam komunitas, sampai komunitas jamaah yang paling kecil seperti di masjid, di Muhammadiyah dan di 'Aisyiyah," ujar Taufik.
Setidaknya, khusus untuk UMKM disediakan sekitar 50 tenant. Ke 50 tenant tersebut sudah melalui proses kurasi, yang mana awalnya pelaku UMKM yang ingin berpartisipasi dalam MJE 2022 mencapai 600 pelaku UMKM.
Dilibatkannya UMKM ini dalam rangka bangkit dari pandemi Covid-19. Melalui MJE 2022, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian pelaku UMKM yang tujuannya juga untuk menyejahterakan masyarakat.
"Sekarang UMKM juga lebih kreatif dengan cara bagaimana mereka menggunakan medsos. Mereka pameran di sini, mereka optimis akan mendapatkan banyak masukan dan lebih laris," jelasnya.
Selain itu, MJE 2022 ini diisi dengan pemberian suplemen dan BBM kepada 2.000 pengendara ojek online. Tidak hanya itu, juga digelar aksi peduli ustaz, yang mana akan diberikan bingkisan kepada 4.800 ustaz sebagai apresiasi kepada ustaz sebagai pejuang dakwah.
"Sebanyak 4.800 kita berikan bingkisan dan penghargaan terbaik kepada ustaz, bahkan tadi Pak Ketua Umum, Haedar Nashir, akan memberikan satu hadiah umroh untuk ustaz," tambah Taufik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir juga mengatakan, MJE 2022 ini merupakan syiar penting yang dilakukan menuju Muktamar Muhammadiyah ke-48. Kegiatan tersebut, katanya, sekaligus memobilisasi silaturahim khususnya untuk seluruh keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah.
"Selamat untuk DIY yang telah begitu rupa membangun dan mengambangkan, menampilkan uswah hasanah atau center of excellent dari persyarikatan. Kita terus bersama-sama mengambangkan persarikatan," kata Haedar.
Terkait dengan Muktamar Muhammadiyah ke-48, Haedar berharap nantinya dapat berjalan dengan lancar. Muktamar nantinya digelar di Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022.
"DIY saya yakin menjadi pusat penting dalam proses muktamar itu karena dekat dengan Surakarta, bahkan juga akan banyak peserta yang turun di YIA," uajr Haedar.
Sementara itu, Rektor UAD, Muchlas juga mengatakan, MJE 2022 merupakan kegiatan yang dapat membangkitkan gairah seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar ke-48. Pihaknya juga berterima kasih kepada PWM DIY yang mempercayakan kegiatan MJE 2022 dilaksanakan di UAD.
"MJE ini juga salah satu wahana kita untuk menggairahkan seluruh warga persyarikatan di DIY," kata Muchlas.
Ia juga memandang MJE ini merupakan salah satu sarana dalam mengekspresikan dan membuktikan bahwa Muhammadiyah memberikan perhatian yang besar terhadap UMKM. Pasalnya, UMKM merupakan suatu gerakan ekonomi masyarakat yang membawa kepada ekonomi berkemajuan.
"Adanya ekspresi seni juga membuktikan bahwa Muhammadiyah menghormati dan mengapresiasi bidang seni dan budaya, khususnya untuk keperluan pengembangan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memenuhi fungsinya untuk bisa menggerakkan semangat dan spiritual kemuhammadiyahan dalam menyukseskan muktamar," ujar Muchlas.