REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) 2022 sudah mulai dilaksanakan pada 6 Oktober 2022 ini. Digelar selama empat hari hingga 9 Oktober di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, ditargetkan pengunjung dapat mencapai 50 ribu orang.
Ketua Panitia MJE 2022, Taufik Ridwan mengatakan, pihaknya optimistis jumlah pengunjung tersebut akan tercapai. Pasalnya, Taufik menyebut, peserta yang mengikuti MJE 2022 saja sudah mencapai puluhan ribu.
"Kegiatan lain seperti sepeda santai, gowes sudah banyak peserta. Belum lagi senam saja ada 5.000 dan masih banyak kegiatan lainnya," kata Taufik kepada Republika.co.id usai Opening Ceremony MJE 2022 di Kampus Utama UAD, Bantul, DIY, Kamis (6/10/2022).
MJE 2022 digelar sebagai syiar untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta pada November 2022 nanti. MJE 2022 sendiri merupakan inisiasi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
Taufik menuturkan, ada 170 tenant dari berbagai pelaku usaha dan UMKM yang terlibat dalam kegiatan MJE 2020 ini. Tidak hanya kuliner, namun pelaku usaha di bidang fashion, rumah sakit hingga perbankan ikut terlibat.
Tidak hanya itu, berbagai kegiatan seni dan budaya hingga kegiatan olahraga juga memeriahkan MJE 2022 ini. Total ada 105 kegiatan seni dan budaya, serta olahraga yang digelar selama empat hari pelaksanaan MJE 2022.
"LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting) ini, setiap ranting menghadirkan setidaknya seribu orang per ranting. Belum lagi peserta senamnya, yang gowes, belum lagi pengunjungnya, (target) 50 ribu orang (pengunjung) tercapai itu," ujar Taufik.
Pihaknya juga menargetkan transaksi selama MJE 2022 digelar mencapai Rp 5 miliar. "Kita menyebutnya bela beli produk, jadi saling membela dengan saling membeli," jelasnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Gita Danupranata mengatakan, penyelenggaraan MJE di 2022 ini merupakan kedua kalinya digelar. MJE pertama digelar sebelum pandemi Covid-19 yakni pada 2018 lalu.
Digelarnya MJE merupakan komitmen Muhammadiyah kepada masyarakat. "Di samping itu, juga sebagai wujud kepedulian terhadap UMKM," kata Danu.
Ia menambahkan, kegiatan tidak hanya dibuka untuk warga persyarikatan Muhammadiyah. Namun, juga dibuka untuk masyarakat umum dan tidak dipungut biaya.
"Cukup datang saja ke kampus UAD untuk melihat kemeriahan rangkaian agenda yang akan digelar. Diharapkan kegiatan ini menjadi hiburan edukatif dan sarana kebangkitan UMKM," ujar dia.