REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berupaya menerapkan konsep kota cerdas. Salah satunya dari sisi keuangan pihaknya terus mengenalkan sistem transaksi nontunai kepada para pelaku usaha, khususnya pedagang.
"Kita gembar-gembor cashless tapi pedagang belum menyodorkan, pembeli belum paham, kan susah," jelasnya.
Terkait hal itu, ia akan memulai dari sisi transaksi pembayaran parkir, salah satu yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menyosialisasikan hal itu.
"Sekarang Pak Kadishub saya dorong untuk parkir agar cashless. Kita pakai QRIS saja yang nggak perlu hardware. Warga kalau tidak dibikin konsisten itu sulit," kata Gibran.
Di samping itu, konsep kota cerdas juga diwujudkan melalui penataan kawasan kumuh di Solo. "Salah satunya dengan menerapkan smart living, jadi lebih ke penanganan daerah kumuh," katanya.
Yang juga menjadi penekanan adalah air bersih dan sanitasi. Terkait hal itu, Gibran mengatakan Kota Solo sudah menerapkannya melalui program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu. "Kami sudah melakukan itu, di area Mojo, Semanggi, ada juga pembangunan rumah susun," ujarnya.
Meski sudah dilakukan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan program tersebut. Dengan demikian, akan makin banyak masyarakat yang menerima manfaatnya. "Smartcity kan berkembang, jadi harus terus adaptasi," ujar dia.