Selasa 18 Oct 2022 14:45 WIB

Rintisan Sentra Waluh Dikembangkan di Bantul

Kegiatan budi daya tanaman waluh dilakukan dengan sistem smart.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa UGM dan ibu-ibu PKK Padukuhan Bojong Bantul yang mengembangkan sentra waluh.
Foto: Dokumen
Mahasiswa UGM dan ibu-ibu PKK Padukuhan Bojong Bantul yang mengembangkan sentra waluh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan rintisan sentra waluh lewat sistem Smart Integrated Waluh. Sentra waluh dikembangkan menggandeng ibu-ibu PKK Padukuhan Bojong, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Bantul, DIY.

Sistem ini digagas lima mahasiswa. Ada Alleluia Maria Anugrah Kristi (Pertanian), Melodia Rezadhini (Pertanian), Faiz Mahasin (Pertanian), Muhammad Bagus Sajiwo (Teknologi Pertanian), dan Yusron Izza Faradisa (Teknik).

Di bawah bimbingan Dr Murtiningrum, mereka mengembangkan sistem Smart Integrated Waluh melalui PKM-PM UGM. Program yang diajukan berhasil memperoleh pendanaan Kemendikbudristek dan lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022.

Alleluia mengatakan, awal pengembangan sistem Smart Integrated Waluh berawal dari permasalahan yang dihadapi ibu-ibu PKK di Padukuhan Bojong. Yang mana, sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai ibu rumah tangga.

Sebagian besar ibu-ibu Bojong memiliki tanaman waluh atau yang dikenal sebagai labu yang ditanam di masing-masing pekarangan rumah. Meski begitu, hasil panen buah waluh di pekarangan rumah tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal.

"Karenanya, kami mengembangkan Smart Integrated Waluh yang merupakan sistem terintegrasi meliputi kegiatan budidaya, pasca panen, administrasi, keuangan, dan pemasaran," kata Alleluia, Selasa (18/10/2022).

Kegiatan budi daya tanaman waluh dilakukan dengan sistem smart yakni menerapkan inovasi teknologi irigasi tetes secara otomatis yang memanfaatkan air limbah kolam ikan lele setempat. Sehingga, energi yang digunakan lebih efisien.

Kegiatan pascapanen meliputi pengolahan berdasarkan selera pasar seperti selai waluh, sirup waluh, stik waluh, dan tepung waluh. Juga dikembangkan produk-produk olahan lain seperti kue lumpur waluh, klepon waluh, pie waluh, dan bakpia waluh.

Tentu, dengan memperhatikan SOP sanitasi dan higienitas, serta pengemasan yang memperhatikan label kemasan sesuai prosedur SPP-IRT. Produk olahan waluh yang dibuat telah miliki sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT).

Hal ini menjamin produk aman untuk konsumen. Kegiatan pemasaran memperhatikan tren pasar melalui metode langsung dan digital agar bisa bernilai jual tinggi. Melodia menambahkan, kegiatan bersama ibu-ibu PKK dikaitkan dengan Omah Waluh.

"Omah Waluh ini dijadikan sebagai lahan model budi daya tanaman waluh dengan sistem Smart Integrated Waluh yang diharapkan dapat menjadi rintisan sentra waluh di DIY dan sarana edukasi serta agrowisata," ujar Melodia.

Kegiatan pengembangan rintisan sentra waluh oleh mahasiswa UGM bersama dengan PKK Padukuhan Bojong ini diapresiasi oleh banyak pihak. Kegiatan pendampingan dinilai selaras dengan program pengembangan masyarakat dari Pemkab Bantul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement