Rabu 19 Oct 2022 16:43 WIB

Satu Desa di Malang Terisolir Akibat Jembatan Putus karena Banjir

Banjir sudah mulai berangsur surut pada sejumlah wilayah terdampak.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.
Foto: Istimewa
Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bencana di Kabupaten Malang, Jawa Timur menyebabkan satu desa terisolir akibat jembatan putus diterjang banjir bandang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan jembatan yang putus tersebut berada di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Baca Juga

"Jembatan putus menuju Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Masih terisolasi di lokasi tersebut," kata Sadono, Rabu (19/10/2022).

Sadono menjelaskanKecamatan Sumbermanjing Wetan merupakan satu dari sembilan kecamatan yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (17/10).

Menurutnya, sembilan kecamatan yang terdampak tersebut adalah Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, Donomulyo dan Kecamatan Kalipare.

Ia menambahkan, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan itu, akibat tanah longsor sebuah tembok penahan jalan di Desa Tambaksari ambrol. Sementara banjir luapan di lokasi yang sama, juga terjadi di beberapa wilayah seperti di Desa Kedungbanteng, Desa Tambakrejo dan Desa Sitiarjo.

"Untuk Desa Sidoasri jembatan akses masuk desa juga terputus," imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan kondisi terakhir, banjir sudah mulai berangsur surut pada sejumlah wilayah terdampak. Namun, di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, masih ada genangan air.

"Untuk hulu Sungai Pangaluran, titik muka air (TMA) di Kedungbanteng, Sumbermanjing Wetan menunjukkan angka 147 centimeter dengan status waspada," ujarnya.

Sejumlah kerusakan lain yang sudah masuk dalam pendataan BPBD Kabupaten Malang adalah sejumlah tempat ibadah berupa masjid dan gereja di Kecamatan Tirtoyudo terdampak banjir serta sejumlah area persawahan juga terendam.

"Proses pendataan dan penanganan bencana di wilayah Kabupaten Malang masih terus kami lakukan hingga saat ini," katanya.

Sebagai informasi, di wilayah Kabupaten Malang tercatat ada sembilan kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang. Bencana tersebut terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (17/10).

BPBD Kabupaten Malang mencatat, berdasar data sementara, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Senin (17/10) di wilayah Kabupaten Malang, khususnya bagian selatan tersebut berdampak terhadap 1.939 keluarga.

Dari total 1.939 keluarga terdampak tersebut, sebanyak 723 diantaranya berada di wilayah Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement