Jumat 28 Oct 2022 09:59 WIB

Ganjar Tinjau Longsor di Desa Bantar Banjarnegara

Pergerakan tanah yang meluas hingga ke rumah-rumah warga mengharuskan adanya relokasi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto didampingi Sekretaris daerah Banjarnegara, Kepala Dinsos, Kepala BPBD, meninjau tanah longsor di desa Suwidak Kecamatan Wanayasa, Rabu (26/10/2022).
Foto: Pemkab Banjarnegara
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto didampingi Sekretaris daerah Banjarnegara, Kepala Dinsos, Kepala BPBD, meninjau tanah longsor di desa Suwidak Kecamatan Wanayasa, Rabu (26/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi tanah longsor di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (27/10/2022).

Didampingi Pj Bupati Banjarnegara bersama Sekretaris Daerah, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Camat Wanayasa dan Kepala Desa Bantar, Gubernur melihat langsung kondisi tanah longsor yang memutus jalan penghubung antara Desa Bantar dengan Desa Suwidak.

Ganjar mengatakan, untuk warga terdampak akan dicarikan solusinya agar mendapatkan tempat tinggal yang aman. Pergerakan tanah yang meluas hingga ke rumah-rumah warga sekitar mengharuskan adanya relokasi.

“Tanggap darurat, biasanya kalo sudah begini ya relokasi,” katanya, dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (28/10/2022).

Di samping itu, Ganjar juga berharap Pemkab Banjarnegara memasang alat Early Warning System (EWS) di seluruh wilayah rawan akan bencana tanah longsor. Alat tersebut bisa dipasang untuk mendeteksi pergerakan tanah agar masyarakat biaa tahu kondisinya.

"Rata-rata tanah bergerak tidak sekali langsung longsor, tapi pelan-pelan. Jika bergerak berikutnya dan terjadi percepatan, maka warga harus mengungsi, yang penting warga selamat," katanya.

Ganjar memberikan apresiasi atas kerja cepat BPBD dan para relawan membuat akses jalan alternatif bagi warga. Sedangkan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, Gubernur meminta Pj Bupati untuk segera menyatakan kondisi darurat agar dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD bisa segera dipergunakan.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga meninjau dapur umum, posko darurat serta menyapa warga dan pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement