REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, punya cara tersendiri dalam menangani problem stunting. Terutama dengan kekompakan dan semangat gotong-royong yang telah ditunjukkan oleh para kader posyandu dalam mengatasi problem bagi kesehatan anak tersebut.
Sebab di desa ini memiliki program bapak asuh bagi anak stunting yang dilakukan dengan anggaran swadaya. Selain itu ada program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat).
Di samping juga telah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan dalam kegiatan intervensi penanganan stunting didukung anggaran dari dana desa. Upaya penanganan stunting di Desa Larangan pun mendapat apresiasi dari Gubernur Ganjar Pranowo.
"Saya senang melihat kekompakan dan gotong-royong warga di Desa Larangan dalam mengatasi problem stunting di wilayahnya," jelas gubernur, Rabu (2/11/2022).
Ia mengaku sudah melihat langsung kegiatan penanganan stunting di Desa Larangan ini, bagaimana gotong-royong dan semangat kebersamaan warganya yang tinggi.
Terlebih di Kabupaten Brebes potensi stuntingnya tinggi, maka semua elemen mesti bekerja lebih keras dan lebih sistematis lagi. "Tapi melihat mereka, saya percaya penanganan stunting akan dapat berjalan baik," tegasnya.
Terkait penanganan stunting di Brebes, gubernur mangatakan, sosialisasi dilakukan dengan baik kepada para ibu hamil, menyusui, bahkan pasangan yang akan menikah. Kebetulan saat mengecek kegiatan Posyandu Desa Larangan, Ganjar menemukan adanya pasangan yang akan menikah dan dilakukan assesment.
Selain itu juga dicek darahnya, tensi, dan lainnya. Bagi perempuan yang biasanya memiliki gejala anemia maka akan diberikan vitamin penambah darah.
Begitu pula, mereka yang bermasalah juga sudah ada program yang dilakukan. Mereka dengan cepat melakukan penanganan baik sejak dalam kandungan maupun saat sudah melahirkan.
Bahkan ada program Dahsyat, contoh yang menurut gubernur sangat kreatif dengan semangat lokalitas yang ada. Dapur sehat itu mengajarkan orangtua, keluarga, ibu hamil, dan bahkan bapaknya juga mengerti bahwa ketika memasak sudah menyiapkan resep-resep dengan asupan gizi yang baik.
Terutama untuk asupan ibu yang hamil atau untuk keluarganya sendiri untuk mencegah stunting. "Menurut saya program dashat ini sangat bagus, benar-benar dahsyat," tegasnya.
Namun begitu, gubernur juga berharap program-program yang dijalankan tersebut tidak hanya sekadar seremoni tetapi tetap dijalankan dengan serius. "Sehingga, hasilnya juga optimal," ujar dia.
Menurut salah satu kader Posyandu Desa Larangan, Kartiti, di desanya ada 34 anak stunting yang saat ini tengah ditangani, baik kesehatan serta asupan gizinya.
Program Dahsyat memberikan bantuan Rp 25 ribu kepada setiap sasaran. Bantuan bukan berupa uang, melainkan berupa bahan makanan. Dalamn pelaksanaannya juga bekerja sama dengan Kampung KB.
Selain itu, kader posyandu juga selalu menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. "Setiap ada pasangan yang akan menikah, juga dilakukan sosialisasi serta tes kesehatan," jelasnya.