Ahad 13 Nov 2022 03:22 WIB

Mandi di Sungai Code, Santri di Bantul Tenggelam

Total ada delapan santri yang mandi dan secara bergantian turun ke sungai.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mandi di Sungai Code, Santri di Bantul Tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Mandi di Sungai Code, Santri di Bantul Tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bantul, DIY, tenggelam di Sungai Code, Sabtu (12/11). Santri atas nama Ahmad Ibnu Sodiq (16) tersebut tenggelam saat mandi di sungai tersebut.

"Terjadi kondisi membahayakan manusia satu orang tenggelam di Sungai Code, Pleret, Kabupaten Bantul," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi, Sabtu (12/11).

Baca Juga

Kamal menjelaskan, santri Pondok Pesantren Al-Mahalli tersebut mandi di Sungai Code bersama teman-temannya. Total ada delapan santri yang mandi dan secara bergantian turun ke sungai.

Korban diketahui tidak bisa berenang dan akhirnya hanyut terbawa arus. Teman korban, kata Kamal, sempat mencoba menolong korban, namun tidak berhasil.

Untuk kedalaman sungai sendiri mencapai empat sampai lima meter. "Korban diketahui tidak bisa berenang, awal mula korban berenang di pinggir lalu menuju ke tengah. Korban hanyut di tengah-tengah," ujar Kamal.

Pencarian terhadap korban pun langsung dilakukan oleh tim SAR setelah mendapatkan laporan. Kamal menyebut, pihaknya memberangkatkan satu tim rescue yang dilengkapi dengan peralatan water rescue dan alat selam.

Pencarian korban memakan waktu sekitar satu jam dengan kondisi sudah meninggal dunia. Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi mandi yakni sejauh lima meter.

"Korban ditemukan di dalam sungai tersangkut pohon dan sampah di sungai," jelasnya.

Usai ditemukan, korban pun langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. "Dibawa ke RS Nur Hidayah. Dengan ditemukan satu orang korban tenggelam di Sungai Code, semua unsur tim SAR gabungan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," tambah Kamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement