REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut bahwa relokasi pedagang di Jalan Perwakilan tidak dilakukan secara mendadak. Relokasi tersebut dilakukan mengingat akan dibangunnya Jogja Planning Gallery (JPG) di kawasan tersebut.
Relokasi sendiri ditargetkan selesai di akhir tahun ini, yang mana pedagang akan dipindahkan ke Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan bahwa relokasi sudah harus dilakukan mengingat pembangunan JPG akan segera dimulai.
"Akhir tahun semua harus segera dibersihkan (Jalan Perwakilan dari pedagang), karena itu DED-nya sudah dari 2023. Jadi harus segera dilakukan agar tidak molor dan segera selesai," kata Sumadi belum lama ini.
Sumadi menegaskan, para pedagang di Jalan Perwakilan sebelumnya telah diberi waktu secara sukarela untuk pindah. Para pedagang sendiri, katanya, mengakui bahwa lokasi yang ditempati bukan milik pribadi dan merupakan kawasan yang dikelola Pemkot Yogyakarta. "Mereka (pedagang) mengakui bahwa itu memang bukan milik mereka," ujar Sumadi.
Pedagang di Jalan Perwakilan sendiri meminta adanya penundaan relokasi tersebut. Namun, Sumadi menuturkan bahwa pihaknya sudah memberikan waktu yang cukup lama bagi pedagang untuk mengosongkan kawasan itu.
Setelah diberikan penundaan sebelumnya, kali ini pedagang kembali meminta penundaan hingga 2024, atau setidaknya setelah Hari Raya Idul Fitri 2023 mendatang. Jika kembali ditunda, katanya, maka proses tawar-menawar tersebut akan terus terjadi yang menyebabkan proses pembangunan terkendala.
"Kita sudah memberi waktu dari dulu, tapi ditawar, sekarang ditawar lagi sampai dengan dibangunnya Jogja Planning Gallery, padahal kita sudah memberi waktu lama. Nanti kalau kita turuti mereka akan terus menawar, tetapi yang jelas itu akan segera dibangun dan perlu ada persiapan," tambahnya.
Sumadi juga menyebut bahwa pihaknya sudah menawarkan lokasi baru di lantai atas Pasar Beringharjo. Namun, pedagang di Jalan Perwakilan menolak dan meminta relokasi ke Teras Malioboro 1.
Pihaknya tidak dapat mengabulkan permintaan pedagang mengingat kapasitas Teras Malioboro 1 yang sudah penuh. Akhirnya, lokasi yang disiapkan oleh Pemkot Yogyakarta yakni di Pasar Klithikan Pakuncen.
"Nah, kalau memang masih menawar untuk bisa membuka lapak di Teras Malioboro 1, ya itu tidak akan selesai, karena kita tidak ada tempat lagi di Teras 1," kata Sumadi.