Selasa 15 Nov 2022 21:18 WIB

DPUPR Kota Madiun Percepat Pengerjaan 17 Paket Pembangunan Jalan

Sejauh ini proses pengerjaan telah mencapai 60 persen dan terus dikebut.

DPUPR Kota Madiun Percepat Pengerjaan 17 Paket Pembangunan Jalan (ilustrasi).
DPUPR Kota Madiun Percepat Pengerjaan 17 Paket Pembangunan Jalan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Jawa Timur mempercepat proses pengerjaan 17 paket pembangunan ruas jalan di wilayahnya yang dibiayai oleh PAK tahun 2022.

"Ada 17 paket dengan dua jenis pekerjaan, pemeliharaan dan pelebaran. Yakni 11 paket pemeliharaan jalan dan enam paket pelebaran jalan," ujar Kabid Bina Marga, DPUPR Kota Madiun Thariq Megah di Madiun, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sejauh ini proses pengerjaan telah mencapai 60 persen dan terus dikebut hingga akhir tahun.

Adapun paket pemeliharaan meliputi pengecoran dan pengaspalan ulang jalan. Paket proyek tersebut menyasar 11 ruas jalan, di antaranya, Jalan Larasati, Pengging, Kresno, Maskumambang, Demak, Semendung, serta Gembili. Sedangkan proyek pelebaran menyasar enam ruas jalan. Antara lain, Jalan Candi Sewu, Nori, dan Kelun Raya.

"Satu pekerjaannya anggarannya di bawah Rp200 juta. Karenanya, ini masuk paket pengadaan langsung," kata dia.

Thariq menjelaskan, proyek pemeliharaan dan pelebaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas jalan. Hal itu mempertimbangkan kajian serta volume kendaraan yang melintas.

Di Jalan Nori, misalnya. Sebagian bahu jalan dikeruk kemudian dicor dan diaspal. Selain itu, pelebaran jalan juga untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalan yang kapasitasnya kurang maksimal.

Terkait kondisi jalan, pihaknya menyatakan hampir seluruh ruas jalan di wilayah Kota Madiun dalam kondisi baik.

Sesuai data, dari total sepanjang 432,8 kilometer, hanya 4,02 kilometer atau 0,93 persen yang rusak. Rinciannya, dari 4,02 kilometer jalan yang rusak itu, 0,44 persen atau 1,9 kilometer rusak kategori sedang. Sisanya 0,49 persen atau 2,12 kilometer kategori ringan.

Jalan rusak kategori sedang, biasanya belum diaspal atau masih berupa tanah. Umumnya akses menuju area persawahan. Sedangkan jalan rusak ringan mayoritas karena faktor alam. Yakni, retak atau menggelembung akibat cuaca panas.

Ia menambahkan, gorong-gorong sebagai bangunan pelengkap jalan juga diperbaiki oleh dinas setempat. Hal itu sebab fungsi gorong-gorong yang optimal berpengaruh terhadap usia konstruksi jalan. Sehingga, perlu lebih dimaksimalkan.

Jalan itu, lanjutnya, merupakan salah satu akses penting. Masyarakat berhak mendapatkan jalan yang layak, dalam artian nyaman dan aman demi keselamatan dalam berkendara.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement