Rabu 16 Nov 2022 08:48 WIB

Cek Proyek Jalan di Kebumen, Gubernur tak Puas Hasilnya

Ada bagian beton bekas gorong-gorong yang ditutup seadanya.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau hasil pengerjaan proyek jalan dari bantuan keuangan provinsi di Desa Karanggayam, Ruas Jalan Lokidang, perbatasan Kebumen - Banjarnegara bersama Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono, Selasa (15/11/2022).
Foto: Dok. Humas Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau hasil pengerjaan proyek jalan dari bantuan keuangan provinsi di Desa Karanggayam, Ruas Jalan Lokidang, perbatasan Kebumen - Banjarnegara bersama Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono, Selasa (15/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan ketidakberesan pada hasil pengerjaan proyek jalan dari bantuan keuangan provinsi. Tepatnya di Desa Karanggayam, Ruas Jalan Lokidang, perbatasan Kebumen - Banjarnegara.

Ganjar menemukan itu saat meninjau bersama Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono, Selasa (15/11/2022).

Jalan tersebut sebelumnya dalam kondisi rusak parah dan sering dipenuhi lumpur. Kini jalan sepanjang 2,2 kilometer itu ditingkatkan dengan betonisasi, menghabiskan anggaran sebesar Rp 7 miliar dari bantuan keuangan provinsi.

“Ini jalan tembus sampai Banjarnegara, maka ini penting. Satu harapan kualitasnya bagus karena ngecor itu mahal,” kata Ganjar.

 

Secara fisik, Ganjar mengaku tak puas dengan hasilnya. Sebab, di beberapa bagian tampak dikerjakan tidak maksimal dan rawan terjadi kerusakan. Bahkan, di titik tersebut terlihat retakan di struktur betonnya.

Tak hanya itu, ada pula bagian beton bekas gorong-gorong yang ditutup seadanya dan terkesan menggantung, serta finishing yang kurang rapi.

“Saya khawatir bahaya. Nanti saya suruh cek semuanya. Jadi dicek betul, kalau nggak terima jangan, kalau nggak bisa diterima jangan diterima. Balikin kita kasih hukuman. Jadi semua duit rakyat ya jangan dimainin gitu untuk penyedia jasa,” kata dia.

Temuan seperti ini, kata Ganjar, yang membuatnya akan terus melakukan pengecekan pada tiap bantuan keuangan provinsi yang diberikan. Ganjar mewanti-wanti, penyedia jasa tak boleh lepas tangan,  meskipun pekerjaan fisik sudah selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement