Kamis 17 Nov 2022 15:17 WIB

Amankan Pilkades Serentak, Polres Ponorogo Terjunkan 1.200 Personel

Kepolisian telah memetakan desa-desa yang memilili potensi kerawanan tinggi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Personel kepolisian mengikuti apel pengamanan pilkades serentak 2022 (ilustrasi).
Foto: dok. Huma Res Semarang
Personel kepolisian mengikuti apel pengamanan pilkades serentak 2022 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan, pihaknya menerjunkan 1.200 personel untuk mengamankan jalannya pemilihan kepala desa serentak yang rencananya digelar pada 22 November 2022. Ribuan personel yang diterjunkan merupakan gabungan dari polisi, TNI, Satpol PP, dan Linmas.

Selain itu jajaran Polres Ponorogo juga mendatangkan personel bawah kendali operasi (BKO) dari Brimob. "Jadi ada 1.200 personel untuk pengamanan Pilkades serentak di Ponorogo," kata Catur, Kamis (17/11/2022).

Ia menjelaskan, personel keamanan nantinya disebar ke 23 desa yang melaksanakan pilkades serentak. Ia pun memastikan telah memetakan desa-desa yang memilili potensi kerawanan tinggi. Bahkan telah dilakukan antisipasi yang melibatkan pihak-pihat terkait.

"Selain dari TNI dan polri, juga ada dari kecamatan, pemerintah desa, dan para tokoh masyarakat yang ada di desa. Kita libatkan untuk ikut menjaga keamanan selama proses pilkades serentak berlangsung," ujarnya.

Selain di desa-desa yang menyelenggarakan pilkades serentak, personel juga disiagakan di lima titik yang sudah dipetakan. Kelima titik itu merupakan tempat yang paling ideal untuk melakukan percepatan pergeseran personel, jika terjadi situasi yang mengancam keamanan maupun hal yang tidak diinginkan.

"Lima titik penempatan ini, untuk memudahkan pergeseran personel secara cepat, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Catur menambahkan, dari 23 desa yang melaksanakan pilkades serentak, ada delapan desa yang menjadi atensi terkait pengamanannya. Namun demikian, kata dia, bukan berarti 15 desa sisanya tidak dianggap rawan.

Hanya saja di delapan desa itu tingkat pengamanannya lebih diperketat.  "Sebanyak 15 desa yang dinyatakan aman itu mayoritas cakadesnya diisi oleh pasangan suami istri, sehingga tingkatnya bisa dikatakan lebih aman dari pada yang kontestannya benar-benar rivalitas murni," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement