REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Sebanyak 200 nelayan danau Rawapening yang ada di wilayah Kecamatan Bawen dan Tuntang menerima Kartu Asuransi Nelayan, program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Program kartu asuransi ini diwujudkan sebagai upaya Pemerintah untuk memberikan jaminan perlindungan kepada para nelayan yang setiap hari mencari nafkah dengan menangkap ikan di danau Rawapening.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan, program asuransi nelayan dari Pemprov Jawa Tengah, untuk tahun 2022 ini diberikan kepada 200 nelayan yang ada di wilayah Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Bawen.
“Dengan adanya asuransi ini, maka aktivitas nelayan (penerima manfaat program) akan terlindungi,” jelas bupati, usai acara penyerahan asuransi nelayan yang dilaksanakan pada acara temu Nelayan danau Rawapening, di Balai Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (22/11).
Menurut bupati, aktivitas menangkap ikan –walaupun di danau Rawapening-- juga memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya kecelakaan yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, dalam hal ini para nelayan.
Karena itu, aktivitas para nelayan di danau Rawapening tersebut harus dilindungi jaminan dari kecelakaan. “Sehingga mereka merasa nyaman dan semakin tenang dalam beraktivitas menangkap ikan atau mencari nafkah di danau Rawapening,” tegasnya.
Kendati begitu, bupati tetap mengimbau agar keamanan dan keselamatan tetap diutamakan. terlebih saat ini sedang musim penghujan dengan kondisi cuaca di kawasan danau Rawapening yang susah diprediksi.
Jika cuaca tidak mendukung, yang ditandai hujan deras, angin kencang dan gelombang naik, para nelayan diimbau untuk tidak beraktivitas di tengah danau Rawapening atau lebih baik menepi terlebih dahulu agar tetap selamat.
Seperti diketahui, adanya revitalisasi danau Rawapening melalui pembersihan gulma enceng gondok dari permukaan air danau Rawapening, kini menjadikan produksi ikan kembali meningkat.
Untuk itu, dalam kesempatan ini, bupati juga memberikan bantuan berupa rompi pelampung kepada para nelayan di dua kecamatan ini, sebagai sarana untuk mendorong keamanan dan keselamatan para nelayan saat beraktivitas.
“Sekali lagi, keamanan dan keselamatan lebih penting, sehingga pentingnya rompi pelampung ini bagi keamanan dan keselamtan nelayan jangan diabaikan,” tambah Bupati Semarang.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten semarang, Wigati Sunu menambahkan, saat ini jumlah nelayan Danau Rawapening mencapai 1.500-an orang, yang tersebar di Kecamatan Tuntang, Bawen, Ambarawa dan Kecamatan Banyubiru.
Meskipun program asuransi nelayan bantuan Pemprov Jawa Tengah yang diserahkan hari ini baru untuk 200 orang nelayan. namun sebelumnya sejumlah nelayan di kecamatan lain juga sudah ada yang mendapatkan program serupa.
Dispertanikap Kabupaten Semarang berama dengan Pemprov Jawa Tengah --secara bertahap—akan mengupayakan seluruh nelayan di danau Rawapening di empat kecamatan dan 14 desa nantinya memiliki asurani nelayan sebagai sarana perlindungan.
Dengan adanya asuransi ini, apabila para nelayan yang beraktivitas mengalami musibah atau kecelakaan saat mencari ikan, nantinya asuransi ini dapat diklaim. “Sehingga ada jaminan perlindungan bagi Mereka,” tegasnya.