REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Aksi empati atas bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat mengalir dari kepala daerah di Jawa Tengah. Di Kabupaten Semarang, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengajak segenap nelayan Rawapening mendoakan masyarakat yang ada di Cianjur yang menjadi korban.
Baik korban yang meninggal dunia maupun yang saat ini mengalami luka- luka, yang kehilangan anggota keluarganya serta segenap warga Cianjur yang sedang menghadapi cobaan akibat gempa bumi skala magnitudo 5,6 ini.
“Mari kita bersama- sama mendoakan para korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur dimaafkan segala kekhilafannya,” ungkap Ngesti di hadapan puluhan nelayan Rawapening, saat menyerahkan asuransi perlindungan kepada 200 nelayan Rawapening, di Balai Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (22/11).
Bupati mengatakan, dukungan moral dan rasa empati harus diberikan kepada segenap warga Cianjur agar mereka tetap kuat dan senantiasa diberikan ketabahan dalam menghadapi ‘cobaan’ tersebut.
Dampak gempa yang begitu luar biasa merupakan situasi yang sangat berat dan masyarakat di lokasi terdampak . Menurutnya ini harus dijadikan momentum untuk memupuk kembali semangat kebersamaan, tolong menolong dan saling membantu saudara sebangsa yang membutuhkan.
“Masyarakat Kabupaten Semarang turut prihatin atas musibah yang dialami oleh masyarakat yang ada di Cianjur,” jelas bupati.
Terkait dengan bentuk dukungan, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang, Juwair mengatakan, guna membantu proses penanganan darurat gempa bumi Cianjur, BPBD Kabupaten Semarang langsung mengirimkan relawan yang diterjunkan di wilayah terdampak.
Terkait gempa bumi di Cianjur, jelasnya, BPBD Kabupaten Semarang telah mengirimkan utusan personil dukungan lapangan, yang akan tergabung dalam Basarnas Jawa Tengah.
Ke-10 personil tersebut terdiri dari berbagai unsur komunitas relawan, masing- masing Rafael Novi Setya (SSI), Apri Hidayat dan Prasetya (SAR Buser), Ananda Aji Pratama (Ratu restu), M Khoirun Nizam (Core Orari), Ari Sri Hidayat (BPBD Kabupaten Semarang), Agus Purnomo (Nyawa Wali), Solikin (Sakpala) serta Khfi dan Tri W (IOF Kabupaten Semarang).
“Untuk dukungan bantuan logistik dan pengiriman jumlah personil yang lebih banyak, BPBD Kabupaten Semarang masih menunggu komando dan arahan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah,” tegasnya.