REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum bisa mengungkapkan langkah antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pada masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini karena pihaknya masih harus menunggu arahan dan keputusan pemerintah pusat.
"Menurut saya kondisi kita sekarang jangan ditakut-takuti yang berlebihan tentang Covid-19, tetapi tetap waspada," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, kepada Republika.co.id seusai menghadiri acara Sosialisasi Antisipasi Potensi Konflik dalam Pilpres dan Pilkada 2024 di Hotel Tychi Kota Malang.
Untuk diketahui, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Malang mencapai 144 orang pada Rabu (23/11/2022) pukul 14.23 WIB. Jumlah ini termasuk tambahan kasus konfirmasi baru yang berjumlah 22 orang.
Di sisi lain, jumlah pasien sembuh pada hari sama juga bertambah 22 orang. Menurut Sutaji, penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang masih terbilang wajar.
Hal ini termasuk laporan adanya empat warga yang meninggal saat menjalani perawatan sebagai pasien Covid-19. Berdasarkan hasil tracing, para pasien memiliki penyakit bawaan seperti epilepsi dan sebagainya.
"Mereka rata-rata kormobidnya itu sudah parah. Jadi bukan murni dengan Covid-19. Dan rata-rata mereka memang 95,9 persen tingkat kesembuhan tinggi. Maka dijaga saja kesehatannya," kata dia menambahkan.