REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN - Pemkab Kebumen, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran bantuan untuk para korban banjir longsor dan kebakaran di wilayah setempat. Bukan hanya renovasi dan relokasi rumah, korban juga mendapatkan bantuan sosial berupa uang tunai puluhan juta.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menjelaskan, bantuan dialokasikan dari anggaran di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kebumen, serta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan.
"Ada banyak warga kita yang terkena dampak bencana sehingga mereka perlu dibantu, perlu penanganan. Dan kita dari pemerintah telah mengalokasikan bantuan untuk mereka, baik itu renovasi rumah maupun pemberian uang tunai," ujar bupati.
Ia menyatakan, bantuan yang dialokasikan dari Dinas Sosial total sebesar Rp 80 juta untuk tujuh orang penerima. Besarannya ada yang Rp 2,5 juta, Rp 10 juta, Rp 12 juta, Rp 15 juta, sampai Rp 20 juta, tergantung dari dampak kerusakan yang ditimbulkan.
"Ada tujuh orang dari berbagai kecamatan, mereka akan diberikan uang tunai dari yang terkecil Rp 2,5 juta sampai ada yang Rp 20 juta tergantung dampak kerusakannya. Pencairannya tahun ini, langsung kita berikan kepada perima manfaat," jelasnya.
Pemkab juga memberikan bantuan rehabilitasi dan relokasi rumah warga yang terdampak bencana longsor yang dialokasikan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 540 juta dan langsung diberikan tahun ini.
Penerima bantuan rehabilitasi dan relokasi rumah jumlahnya ada 21 orang. Mereka mendapat bantuan dari Rp 15 juta hingga ada yang mencapai Rp 30 juta.
Dengan adanya bantuan itu, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana, terutama mereka yang rumahnya rusak karena tertimpa longsor. Bupati terus mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati lagi dalam mengahadapi musim penghujan.
"Bagi masyarakat yang rumahnya berada di dekat tebing, saya mohon untuk lebih hati-hati lagi, ikuti arahan dari BPBD, bila perlu mengungsi ya apa boleh buat, demi mencegah terjadinya hal-hal buruk. Pemerintah pastinya tidak tinggal diam untuk membantu masyarakatnya yang terkena bencana," jelasnya.