Senin 05 Dec 2022 19:07 WIB

Dampak Erupsi Semeru, Akses Malang-Lumajang Ditutup Sementara

Masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik seperti yang terlihat dari Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke tingkat tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022 yang memaksa sekitar dua ribu penduduk desa meninggalkan rumah mereka. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.
Foto: EPA-EFE/SUSANTO
Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik seperti yang terlihat dari Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke tingkat tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022 yang memaksa sekitar dua ribu penduduk desa meninggalkan rumah mereka. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, terdapat dua jembatan akses ke Pronojiwo yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Ahad (4/12). Dua jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Kajar Kuning serta Jembatan Gladak Perak. Jembatan Kajar Kuning sendiri baru tiga bulan diresmikan Khofifah, dan saat ini kondisinya tertutup abu vulkanik.

"Jembatan Gladak Perak termasuk Jembatan Kajar Kuning kondisinya belum dimungkinkan untuk dilewati. Untuk koneksitas ke Malang dan sebaliknya sementara lewat Probolinggo sampai kondisi semua aman dan memungkinkan untuk bisa dilewati," kata Khofifaj saat meninjau posko pengungsian di Lumajang, Senin (5/12).

Baca Juga

Khofifah pun meminta seluruh elemen untuk bergerak bersama saling membantu dan bergotong royong karena masing-masing memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi masyarakat yang sangat tanggap terhadap bencana, yakni dengan melakukan evakuasi secara mandiri.

"Masyarakat di sini sudah sangat mengenali kapan harus melakukan evakuasi dan hal ini menjadi penting," ujarnya.

 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, kondisi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru dan berada di pengungsian relatif lebih aman. Ia menjelaskan, setelah dikeluarkannya status level IV (status awas) oleh PVMBG, langkah-langkah penanganan pengungsi, utamanya masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.

"Termasuk juga antisipasi kalau adanya curah hujan tinggi terutama di puncak Semeru. Karena di atas masih ada potensi APG yang potensinya akan menurunkan lahar dingin,kata Thoriq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement