Senin 12 Dec 2022 20:49 WIB

Dosen Universitas Muria Kudus ubah Bonggol Jagung Jadi Aneka Kerajinan

Targetnya produk dari bahan bonggol jagung tersebut bisa tembus pasar ASEAN.

Dosen Universitas Muria Kudus ubah Bonggol Jagung Jadi Aneka Kerajinan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Dosen Universitas Muria Kudus ubah Bonggol Jagung Jadi Aneka Kerajinan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Dosen Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, Budi Gunawan berhasil membuat aneka kerajinan dari bahan bonggol jagung yang merupakan limbah menjadi produk yang bernilai jual tinggi.

"Kerajinan yang berhasil dibuat menggunakan bahan limbah tersebut, mulai dari vas bunga, tempat tisu, kap lampu, bahkan ada yang dibuat menjadi keramik yang dikeraskan, serta kalep jam tangan," kata Dosen Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (UMK) Budi Gunawan di Kudus, Senin.

Baca Juga

Ia mengungkapkan daur ulang limbah tersebut merupakan program hibah pengabdian masyarakat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD).

Sedangkan tema yang diusung, yakni "Peningkatan Daya Saing UKM Industri Kreatif Sebagai Salah Satu Produk Unggulan Daerah Kabupaten Pati Dalam Memasuki Era MEA" dengan menggandeng salah satu pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari Kabupaten Pati, Tyara Craft.

Ia mengemukakan bahwa hingga selama tiga tahun bekerja sama yang dimulai sejak tahun 2020, pada akhirnya kini bisa menghasilkan produk yang bernilai jual dan bisa dipasarkan hingga ke mancanegara.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati. Jadi kita ada perjanjian kerja sama dengan pihak dinas terkait selama tiga tahun pengabdian," ujar Budi.

Targetnya, kata dia, produk dari bahan bonggol jagung tersebut bisa tembus pasar ASEAN, mengingat saat ini telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Usaha menembus pasar ekspor sudah membuahkan hasil, meskipun sementara ini masih bermitra dengan perusahaan mebel asal Semarang yang memiliki pangsa pasar luar negeri," ucap Budi.

Budi mengakui belum menemui kendala berarti hingga kini karena selama ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement